[caption id="attachment_264278" align="alignright" width="360" caption="Suasana di lokasi kejadian (ambonekspres.com)"][/caption]
Selasa 28 Mei 2013 sekitar pukul 16.00 Wit di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon kembali tegang akibat gesekan antar kelompok pemuda Batu Gantong Atas dan Batu Gantong Dalam yang berlangsung hampir satu jam.
Walau tidak ada bentrokan namun sempat terjadi konsentrasi massa dari kedua belah pihak, aksi saling mengejek antar kelompok pemuda tidak dapat dihindarkan. Tiba-tiba sebuah lemparan batu melayang ke tengah kerumunan massa yang dilakukan oleh orang tak dikenal sehingga memicu aksi balasan.
Sebelum ketegangan antar kelompok pemuda itu semakin memuncak, puluhan aparat gabungan Polri dan TNI tiba di lokasi kejadian langsung memecah konsentrasi massa dari kedua kubu agar kembali ke perkampungannya masing-masing.
Ketegangan ini dipicu isu provokasi usai pemakaman warga yang meninggal di kawasan Batu Gajah, sehari sebelumnya. Kelompok pemuda dari Batu Gantong Atas terprovokasi dengan isu yang beredar bahwa orang yang meninggal itu adalah warganya, hingga emosi mereka terpancing dan menyalahkan warga Batu Gantong Dalam. Padahal orang yang meninggal itu sebenarnya adalah warga Batu Gajah yang kasusnya juga masih dalam penyidikan pihak kepolisian.
http://www.ambonekspres.com/index.php?option=read&cat=43&id=42092
Baik pemerintah setempat, aparat keamanan, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun tokoh adat seperti Majelis Latupati sudah berulang kali mengatakan untuk tidak terpancing dengan berbagai isu provokatif yang hanya akan menimbulkan gangguan keamanan di tanah Maluku khususnya jelang Pilkada Maluku 11 Juni mendatang.
Namun anehnya, masyarakat masih saja mudah terprovokasi jika berkaitan dengan tindak kriminal yang dilakukan oleh oknum masyarakatnya, padahal sudah ada aparat kepolisian yang mempunyai fungsi sebagai penegak hukum. Mengapa tidak mempercayakan prosesnya kepada mereka sehingga pelakunya dapat ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku dan kita sebagai masyarakat tinggal mengawal proses tersebut tanpa harus main hakim sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H