Mohon tunggu...
M Reindy
M Reindy Mohon Tunggu... -

Asking good questions is half of learning

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pendukung ‘Damai’ Tewas Tergilas Truk

3 Juni 2013   12:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:36 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_265231" align="alignright" width="381" caption="Kota Kecamatan Namrole, Kab. Buru Selatan (copasbebas.wordpress.com)"][/caption]

Pada hari Sabtu, 1 Juni 2013 lalu, salah seorang pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath-Marthin Maspaitella (DAMAI) tewas tergilas truk akibat bentrokan antarwarga di Namrole, Kab. Buru Selatan (Bursel), Maluku.

Korban bernama Sias Tasane (45) pendukung pasangan DAMAI dari Desa Waenewen KM 7, Kec. Namrole tewas saat hendak menuju lokasi kampanye pasangan tersebut di Lapangan Elfule. Sementara Fadli Tasane (23), warga Oki Baru, Kec. Namrole harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Namrole dan kemudian dirujuk ke RSU Namlea akibat menderita luka parah.

Kronologis kejadian :

Bentrokan berawal saat salah seorang warga Oki Baru yang mengendarai sepeda motor dari arah Pendopo Wakil Bupati Bursel menuju Kantor Bupati Bursel sekitar pukul 13.30 Wit dengan kecepatan tinggi secara ugal-ugalan. Melihat ulah pengendara sepeda motor tersebut, sejumlah warga Namrole, asal Kec. Ambalau menegurnya. Namun teguran tersebut tak diindahkan oleh yang bersangkutan.

Pengendara sepeda motor tersebut kemudian memarkirkan sepeda motornya di depan apotik yang tak jauh dari lokasi kejadian, namun kendaraanya tidak diparkirkan secara baik sehingga ketika salah satu warga asal Ambalau yang hendak mengikuti kampanye pasangan DAMAI melewati lokasi tersebut dan hendak memarkirkan kendaraannya, ternyata menyenggol sepeda motor milik warga Oki Baru tadi hingga terjatuh.

Melihat kondisi motornya, warga Oki Baru tersebut langsung naik pitam dan mengeluarkan kata-kata makian sehingga mengundang beberapa warga asal Ambalau yang berada di sekitar lokasi dan langsung menegur yang bersangkutan. Akan tetapi warga Oki Baru itu tetap saja memaki-maki hingga salah satu warga Ambalau menghampiri dan langsung menamparnya.

Tidak menerima tamparan tersebut, warga Oki Baru itu meninggalkan lokasi dan mengancam akan kembali lagi. Beberapa saat kemudian datanglah sekitar 20 orang warga Oki Baru dan langsung melempar bangunan yang berada di sekitar lokasi kejadian menggunakan batu hingga memicu aksi balasan dari warga Namrole asal Ambalau.

Sementara bentrokan terjadi, datanglah rombongan massa pendukung pasangan DAMAI asal Oki Baru, Waenewen KM 7 dan sejumlah warga dari desa lainnya dari arah Desa Waenono hendak menuju ke Lapangan Desa Elfule untuk mengikuti kampanye.

Rombongan kampanye pasangan DAMAI menggunakan sejumlah kendaraan roda empat maupun roda dua itu kemudian panik karena terjebak diantara bentrokan tersebut. Salah satunya adalah Sias Tasane yang melompat dari atas truk yang ditumpanginya, bersamaan dengan itu sopir truk justru memundurkan kendaraannya untuk menghindari lokasi bentrokan, hingga tidak mengetahui bahwa salah satu penumpangnya ada yang tergilas truk tersebut.

Disaat bersamaan, Fadli Tasane terkena lemparan batu tepat di hidungnya hingga mengalami pendarahan yang cukup serius karena tulang hidungnya patah. Kedua korban akhirnya dievakuasi oleh warga dan aparat Kepolisian dan TNI yang tiba di lokasi kejadian.

Untuk melerai aksi bentrokan tersebut, sejumlah personil Brimob yang bertugas di daerah itu mengeluarkan tembakan peringatan ke udara hingga massa membubarkan diri dan situasi di lokasi kejadian dapat dikendalikan oleh aparat keamanan. Kampanye pasangan DAMAI juga tetap berlangsung di Lapangan Desa Elfule dalam kondisi tertib dan aman.

Namun dampak bentrokan tersebut telah menimbulkan ketegangan hampir di seluruh Kota Namrole, bahkan banyak terlihat konsentrasi massa di mana-mana hingga ada pula warga yang berjaga-jaga di lingkungannya dengan menggunakan senjata tajam berupa parang, tombak dan batu.

Kapolsek Namrole, AKP B. Seleky mengungkapkan bahwa motif bentrokan masih didalami dengan mangambil langkah-langkah penyelidikan dan Olah TKP. Namun yang pasti korban yang meninggal tersebut bukan karena dipukul atau dianiaya oleh warga Ambalau, melainkan karena panik dan melompat dari truk yang ditumpanginya hingga tergilas. Walau demikian pihaknya tetap berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh adat dan juga tokoh masyarakat agar bersama-sama menjaga situasi dan kondisi keamanan tetap dalam keadaan kondusif.

“Sepertinya provokator sedang menjalankan misinya untuk memperkeruh kondisi kamtibmas jelang Pilkada Maluku 11 Juni mendatang... waspada... waspada...”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun