Mohon tunggu...
muh arif
muh arif Mohon Tunggu... -

Penyair Timur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak 20

29 April 2018   20:46 Diperbarui: 29 April 2018   20:59 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pukul dua puluh malam

mengangkat tubuh yang terbaring

tiada hisap lagi di tangan

Lewat pukul dua puluh malam

bulan tenggelam

di malam perayaan

Lima menit sisa dua puluh malam

habis gerimis

kenang

Lagi Agi, Campalagian. 28/04/18

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun