Mohon tunggu...
MRB Finance
MRB Finance Mohon Tunggu... Konsultan - Accounting and Tax Service
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MRBFinance 🖇Bookeeping, Accounting and Tax 📱0878 70002770 📱0812 80070035 📍 Plaza Cirendeu 1A Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menghitung ROI Simpel, Cukup 5 Menit

16 September 2020   19:08 Diperbarui: 17 September 2020   09:24 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Return on Investment atau ROI secara singkat adalah presentase laba atas investasi  usaha yang kita lakukan.

Return on Investment  (ROI) juga  dikenal dalam istilah Rate On Return atau Rate of Profit.

ROI adalah berupa presentase(%), bukan dalam bentuk decimal.

ROI sangat penting untuk dipertimbangkan sebelum melakukan sebuah investasi.

Untuk standard ROI dalam investasi pasar saham, harus di atas bunga deposito yaitu 5%.

Maka jika kita menginvestasikan ke dalam suatu saham nilai analisa ROI nya harus diatas 5%

Cara Menghitung ROI singkat & mudah


Dalam menghitung ROI sebenarnya tidak terlalu rumit, berikut rumusnya.

Gambar di atas berarti tingkat ROI yang diperoleh dengan modal Rp 10 juta adalah 150%

Dalam melakukan usaha, memang penting  menghitung ROI secara akurat untuk melihat kepastian apakah usaha yang dijalani dapat dikembangkan dan terus mendapat untung atau tidak.

Dengan menghitung ROI, jumlah margin keuntungan yang diperoleh bisa dilihat. Apakah jika investasi yang ditanamkan lebih banyak memiliki keuntungan lebih atau malah lebih sedikit. Patokan ini biasanya yang diacu apakah jenis usaha itu bisa berkembang atau tidak.

Contoh kasus Investasi perhitungan ROI :

Investasi A modal : Rp 1.000

Profit :Rp 100

maka nilai ROI 10 %

Investasi  B modal : Rp 100

Profit : Rp 50

Presentasi ROI 50 %.

Bisa dilihat investasi B dengan jumlah investasi lebih kecil, profitnya juga lebih kecil namun dengan rasio ROI yang jauh lebih besar dibandingkan  investasi A.

Dilihat dari data itu, investasi B lebih baik dibandingkan investasi A dan tentu saja akan menarik lebih banyak para penanam modal investasi dibandingkan investasi A.

Contoh yang lebih rumit :

 Saya melakukan investasi untuk sebuah produk setiap bulan menyetor Rp 5jt dalam 1 tahun.

Dan ada biaya produk atas investasi tersebut

-          Biaya transaksi per bulan 0.5% dari Rp 5jt (Rp 25.000) = Rp 300.000/tahun

-          Biaya pengelolaan pertahun 2% (dari Rp 60jt) = Rp 1.200.000/tahun

Produk tersebut memperoleh keuntungan 10% dalam 1 tahun (10% * 60jt) = Rp 6.000.000

dokpri
dokpri
Kita bisa melihat bahwa ROI sebesar 9,75%. Namun ROI ini bukanlah ROI bersih, dikarenakan belum memasukan nilai inflasi. Bila rata-rata inflasi adalah kurang lebih 6,5%. Maka penghitungan ROI yang sesungguhnya adalah:

ROI = 9,75% -- 6,5% = 3,25%

ROI bersih yaitu 3.25%, maka bisa dilihat bahwa investasi tersebut tidak bisa dibilang bahwa itu adalah investasi yang kurang bagus.

Kegunaan Analisa ROI (Return on Investment)

  • Analisis ROI digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal kerja, produksi, dan penjualan dalam sebuah perusahaan.
  • ROI dapat menganalisa tingkat pengembalian investasi yang memudahkan Investor untuk mengetahui dan memahami kelemahan serta kekuatan perusahaan dibandingkan dengan kompetitor lain yang sejenis.
  • Analisa ROI dapat mengukur suatu profitabilitas dari masing-masing produk sebuah perusahaan.
  • Analisis ROI jika dilakukan dengan baik dapat membantu kita untuk menentukan alokasi biaya dan modal yang dibutuhkan oleh masing-masing divisi di dalam perusahaan dengan tepat. Ini  berpengaruh dalam meminimalisir kerugian material yang tidak diinginkan.
  • Perhitungan ROI juga berguna untuk melakukan kontrol dan perencanaan. Perhitungan ini dapat digunakan sebagai dasar ketika perusahaan ingin melakukan ekspansi.

Kelemahan Analisa ROI (Return on Investment)

  • Sulit membandingkan ROI setiap perusahaan walaupun sejenis. Karena berbedanya penerapan system akunting digunakan tiap-tiap perusahaan.
  • Analis ROI terkadang tidak memasukan unsur biaya pada investasi dalam perhitungannya. Jadi ROI yang tinggi sebenarnya belum tentu itu adalah ROI bersih, maka benar-benar harus perhatikan biaya-biaya pada investasi.

Nah, sekarang sudah tahu kan, apa itu ROI, cara menghitung ROI, serta kegunaan dan kelemahannya.

ROI itu penting yaa, untuk diperhitungkan sebelum memulai atau melakukan investasi sebuah usaha.

Cara hitungnya gampang banget kan? cukup 5 menit.

Tapi harus benar-benar diperhatikan biaya-biaya apa yang dikeluarkan saat Investasi.

Jika kalian rasa artikel ini bermanfaat, bisa di share ke rekan-rekan kalian yang membutuhkan informasi ini ya.

MRB Finance^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun