Nama : M Razan DanuDirja
NIM : 2410416310016
Kelas : B
MatKul : Pengantar Lingkungan Lahan Basah
Dosen : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.
Fakultas: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Prodi: Geografi (Universitas Lambung Mangkurat)
PENGERTIAN LAHAN BASAH
   Pengertian lahan basah (wetland) adalah wilayah di permukaan bumi berupa daratan yakni tanah yang di genangi air baik permanen (tetap tergenang air) maupun musiman. Wetland memiliki kandungan air yang tinggi dan termasuk lahan subur. Ciri dan karakteristik utama lahan basah adalah muka air yang dangkal, dekat dengan permukaan tanah, serta memiliki vegetasi khas.Karakteristik wetland memang akan senantiasa tergenang air.Â
Genangan musiman berarti daratan atau tanah tersebut tergenang air ketika musim hujan.Kondisi tanah wetland yang jenuh memungkinkan genangan air mengelilingi seluruh permukaan lahan. Jenis tanah lahan basah ketika terjadi periodik atau musiman memiliki tekstur yang lunak hingga liat.
Jenis lahan basah
Lahan Gambut
     Lahan gambut merupakan jenis lahan basah yang terbentuk dari akumulasi bahan tanaman mati dan membusuk. Jenis wetland ini menutupi 3% permukaan bumi dan lahan gambut Indonesia merupakan salah satu lahan gambut terluas di dunia.
Kawasan Rawa
     Kawasan rawa merupakan Kawasan yang selalu tergenang air sepanjang tahun dengan ketinggian air yang tidak menentu, Kawasan rawa sendiri tebagi menjadi 2 yaitu rawa pantai dan juga rawa payau.
Hutan Mangrove
      Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai teropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur.
Lahan Basah Mineral
    Lahan basah mineral merupakan sebuah ekosistem yang kerap dijumpai di pinggiran sungai, terutama wilayah perairan yang mengalami pembentukan delta. Kawasan ini terbentuk dari air laut atau banjir yang menggenangi daratan dan sifatnya hanya sementara.
Lahan Basah Dataran Tinggi
     Lahan basah dataran tinggi merupakan Kawasan dengan kemampuan untuk menyimpan air dengan baik. Sumber air yang tersimpan pada lahan basah dataran tinggi adalah air hujan dan pencairan dari gletser.
Kawasan RiparianÂ
     Kawasan riparian adalah suatu area daratan yang mengelilingi aliran air, sungai, dan danau. Dalam Bahasa Indonesia disebut sempadan sungai. Pengertian riparian tersebut selalu berdampingan dengan badan air. Hal tersebut disebabkan interaksi yang terjadi antara badan air dengan daratan sekitar.
Lahan Basah Arktik
     Lahan basah arktik merupakan ekosistem penting yang rentan terhadap peubahan hidrologi yang disebabkan oleh pemanasan.
Manfaat Lahan Basah
-Â Peningkatan Kualitas AirÂ
    Lahan basah dapat menahan limpasan dari permukaan sebelum mencapai. perairan terbuka dan menghilangkan polutan melalui proses fisik, kimia, dan biologis.
- Pengendalian Erosi
    Dapat melindungi garis pantai dan tepian sungai dari erosi. Akar tanaman lahan basah menahan tanah di tempatnya dan dapat mengurangi kecepatan aliran sungai.
- Penanggulangan Banjir
     Lahan basah mendapatkan peran penting dalam penanggulangan banjir, menyerap dan menyimpan air banjir.
- Peningkatan Habitat
     Lahan basah dapat meningkatkan habitat bagi spesies buruan dan nonburuan.
- Penyediaan Air
     Lahan basah dapat memberikan dampak positif terhadap penyediaan air, dengan berperan sebagai reservoir bagi daerah aliran sungai dan melepaskan air yang tertahan ke dalam permukaan dan air tanah.
- RekreasiÂ
     Lahan basah menjadi tujuan untuk kegiatan seperti hiking, memancing, fotografi, dan berburu.
- Kemitraan
     Perlindungan lahan basah dapat memungkinkan masyaraka, individu, bisnis, organisasi, dan pihak lain untuk membangun kemitraan melalui kegiatan perlindungan dan menyediakan akses data dan sumber daya.
- PendidikanÂ
     Lahan basah bisa berharga bagi Pendidikan karena lahan basah merupakan ekosistem yang terpisah dengan batas-batas yang mudah ditentukan. Lahan basah juga dapat menunjukkan keanekaragaman habitat dan spesies yang tinggi.
- Daya Tarik Estetika
     Lahan basah memberikan nilai visual tertentu dan sering kali dimasukkan sebagai fitur dalam desain lanskap.
Pengertian Geotagging
     Geotagging adalah proses menambahkan informasi geografis atau lokasi geografis ke data digital, seperti foto, video, atau pesan teks. Informasi ini biasanya berupa koordinat geografis, seperti lintang dan bujur, yang menunjukan lokasi tempat data tersebut diambil atau dibuat.
Berikut beberapa objek yang telah di observasi tentang pemanfaatan lahan basah:
1. Tanaman Pangan
    Tanaman Pangan adalah segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat dan protein, oleh karena itu tanaman pangan menjadi sumber utama makanan pokok Sebagian besar penduduk Indonesia.
Contoh Tanaman Pangan:
Tanaman Padi
*Holtikultura
    Holtikultura merupakan ilmu yang mempelajari pembudidayaan tanaman di kebun atau sekitar tempat tinggal ataupun di lahan pekarangan. Beberapa pakar mendefinisikan holtikultura sebagai ilmu yang mempelajari budidaya tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman hias.
2. Holtikultura Sayur
3. Holtikurtura Buah
*Perkebunan
    Perkebunan merupakan segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan permodalan, serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.
Contoh:
Perkebunan Karet
*Peternakan
     Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudi dayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Â
Kesimpulan:
   Lahan basah adalah wilayah daratan yang tergenang air secara permanen atau musiman, jenisnya meliputi ahan gambut, kawasan rawa, hutan mangrove, lahan basah mineral, lahan basah dataran tinggi, kawasan riparian, dan lahan basah arktik. manfaat dari lahan basah antara lain, peningkatan kualitas air, pengendalian erosi, penanggulangan banjir, peningkatan habitat, penyediaan air, rekreasi, kemitraan, pendidikan, dan daya tarik estetika. Geotagging adalah proses menambahkan informasi geografis, seperti koordinat lintang dan bujur, pada data digital seperti foto, video, atau pesan teks yang bertujuan untuk menunjukkan data lokasi tempat itu diambil atau dibuat.               Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H