Mohon tunggu...
M. Rasyid Nur
M. Rasyid Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiun guru PNS tidak pensiun sebagai guru

M. Rasyid Nur, pendidik (sudah pensiun dari PNS pada Mei 2017) yang bertekad "Ingin terus belajar dan belajar terus". Penyuka literasi dan berusaha menulis setiap hari sebagai bagian belajar sepanjang hari. Silakan juga diklik: http://mrasyidnur.blogspot.com/ atau http://tanaikarimun.com sebagai tambahan komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Masuk Sekolah di Hari Pertama atawa Hari Permata

10 Mei 2022   06:20 Diperbarui: 10 Mei 2022   06:30 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LIBUR lebaran sudah selesai, Jumat (06/05/2022) lalu. Sabtu dan Ahad, itu libur resmi di akhir pekan. Lebaran bisa dilanjutkan. Dan setelah libur lebaran (Idul Fitri 1443) usai, maka hari Senin (09/05/2022) kantor dan atau sekolah sudah segera akan dibuka. Khusus sekolah, baik sekolah Pemerintah (Negeri) maupun sekolah swasta kembali masuk. 

Itu, setidak-tidaknya sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten Karimun. Baik sekolah di bawah naungan Pemda Kabupaten (Dinas Pendidikan Kabupaten) seperti TK, SD, SLTP (SMP/ MTS) maupun sekolah-sekolah yang dikelola Pemerintah Provinsi seperti SLA (SMA/ SMK) atau SLB. Serentak masuk hari ini. Di daerah (kabupaten/ kota) lain mungkin ada yang belum masuk pada hari ini. Sejak otonomi, kebijakan pendidikan memang tidak lagi terpusat di satu kendali.

Untuk di Kabupaten Berazam (karimun), ini ada perubahan kebijakan dalam hal jumlah siswa yang diizinkan ke sekolah saat ini. Kalau sebelumnya (saat covid masih kuat menghimpit) itu, masih setengah (50 persen) dari kapasitas ruang belajar yang diizinkan hadir di ruang belajar. 

Sekarang diizinkan untuk seluruh siswa masuk kelas. Boleh full 100 persen. Hanya lama waktu di sekolahnya saja yang belum normal. Masih dibatasi sampai enam jam pelajaran. Tetap alhamdulillah. Orang tua siswa sudah lama berharap anaknya masuk secara keseluruhan. Begitu juga guru.

Urgensi masuk di hari pertama sekolah mungkin saja tidak sama oleh setiap sekolah. Boleh jadi ada persepsi yang berbeda-beda perihal penting-tidaknya masuk oleh setiap sekolah. Bahwa guru, seperti juga orang tua siswa sudah lama berharap izin masuk bagi seluruh siswa itu memang benar adanya. 

Orang tua siswa dan guru sama-sama ingin anak-anak dapat masuk semuanya ke sekolah sebagaimana sebelum covid ada. Kini harapan itu sudah tercapai. Dan pasca libur lumayan panjang, harapan masuk itu sudah tercapai.

Apakah kedua pihak --orang tua siswa dan guru-- mempunyai sebab yang sama atas harapan boleh masuknya seluruh siswa, tentu saja tidak. Orang tua ingin anak-anaknya segera masuk sekolah karena khawatir terlalu lama tidak masuk akan menyebabkan anak-anak menjadi liar atau bisa lupa pelajaran. 

Sementara para guru ingin anak-anak segera masuk sekolaha agar segera dapat belajar dengan normal. Materi pelajaran segera dapat disampaikan dengan baik.

Catatan penting yang perlu pula menjadi pemikiran berkaitan masuk di hari pertama sekolah adalah bagaimana sekolah memperlakukan masuk di hari pertama itu sendiri. 

Hari pertama masuk sekolah pada hakikatnya sangatlah penting. Segala sesuatunya akan ditentukan oleh langkah di hari pertama itu. Kalau boleh disebut, hari pertama itu sesungguhnya ibarat hari permata bagi semuanya. Namanya permata, tentulah sangatlah berharga dan penting bagi semuanya. Tapi apakah semuanya memandangnya sama, itulah diskusinya.

Mengacu catatan-catatan lama, satu pandangan memandang hari pertama masuk sekolah tidaklah terlalu penting dalam perngertian tidak harus belajar atau melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana terjadwal. Tapi ada juga yang memutuskan bahwa sejak hari pertama masuk sekolah setelah libur yang lama (mungkin pasca semesteran) proses pembelajaran wajib dilaksanakan. Kedua pengalaman ini kita pastikan berlaku di sekolah-sekolah kita. Tinggal bagaimana sekolah memandang dan memberlakukannya.

Sekiranya sekolah tidak lagi menyia-nyiakan waktu masuk hari pertama dengan langsung belajar saja, itu bisa saja jika sekolah memang sudah mempersiapkannya. 

Jika sebaliknya, di hari pertama masih suasana baru setelah libur itu, cukup mengatur segala sesuatu, lalu pulang sehabis waktu, ya itu bisa saja. Dan pasti ada pengalaman sekolah yang begini. Titik pandangnya, akan melihat hari pertama sebagai hari pertama semata atawa memandang hari pertama sebagai hari permata, sekolahlah yang memutuskannya. Selamat masuk sekolah dan selamat belajar kembali seperti sedia kala.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun