Mohon tunggu...
M Ramdan Maulana
M Ramdan Maulana Mohon Tunggu... Konsultan - i'm just musafir

Saya adalah seorang pemuda aktif yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketidakpuasan Kelas Pekerja: Apa yang Bisa Dipelajari Indonesia dari Kemenangan Partai Sayap Kiri di Eropa?

22 Juli 2024   00:07 Diperbarui: 22 Juli 2024   00:38 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah perubahan politik global yang cepat, kemenangan partai kiri di Prancis dan Inggris telah menarik perhatian besar. Kemenangan ini tidak hanya mencerminkan pergeseran politik tetapi juga menggarisbawahi bagaimana isu-isu kelas pekerja menjadi faktor dominan dalam pemilihan umum. 

Kelas pekerja di kedua negara telah mengalami ketidakpuasan yang mendalam terhadap kebijakan ekonomi yang ada, dan partai kiri berhasil memanfaatkan ketidakpuasan ini untuk meraih dukungan yang signifikan.

Isu-isu yang mempengaruhi kelas pekerja di Prancis dan Inggris memberikan gambaran penting tentang bagaimana ketidakpuasan ekonomi dan sosial dapat memengaruhi dinamika politik. 

Saya tertarik menganalisis dinamika ini dalam konteks Indonesia, terutama menjelang pemilu daerah, memungkinkan kita untuk memahami potensi isu yang mungkin menguat dan apakah isu kelas pekerja ini dapat memengaruhi hasil pemilu? well kita mulai bahas aja.

1. Ketidakpuasan Ekonomi dan Austeritas

Di Prancis dan Inggris, kebijakan ekonomi yang dianggap merugikan kelas pekerja, seperti austeritas dan neoliberalism, menjadi bahan utama kampanye partai kiri. Di Indonesia, meskipun istilah "austeritas" mungkin tidak umum, dampak dari kebijakan ekonomi neoliberal---seperti privatisasi dan pengurangan subsidi---dapat dirasakan oleh kelas pekerja dan masyarakat umum.

  • Krisis Ekonomi dan Kebijakan Subsidi: Di Indonesia, ketidakpuasan terhadap pengurangan subsidi dan kebijakan ekonomi yang dianggap lebih menguntungkan korporasi daripada rakyat biasa dapat menjadi isu utama. Pemotongan subsidi untuk bahan pokok dan energi seringkali berdampak langsung pada daya beli masyarakat dan kualitas hidup, mirip dengan dampak austeritas di Inggris. Ini berpotensi menjadi titik fokus bagi partai-partai politik yang ingin menarik dukungan kelas pekerja dan masyarakat miskin.

  • Respon Terhadap Ketidakpuasan Ekonomi: Seperti yang dilakukan partai kiri di Prancis dan Inggris, partai-partai lokal di Indonesia mungkin perlu memanfaatkan ketidakpuasan ini dengan menawarkan alternatif kebijakan yang lebih pro-rakyat. Program yang berfokus pada peningkatan subsidi, pengurangan biaya hidup, dan reformasi ekonomi yang lebih adil dapat menarik pemilih yang merasa dirugikan oleh kebijakan ekonomi yang ada.

2. Upah dan Kondisi Kerja

Isu terkait upah dan kondisi kerja juga menjadi sorotan utama dalam politik kelas pekerja di Prancis dan Inggris. Di Indonesia, ketidakpuasan terhadap upah yang rendah dan kondisi kerja yang buruk dapat memiliki dampak serupa.

  • Upah Minimum dan Kesejahteraan Pekerja: Di Indonesia, upah minimum yang rendah dan masalah ketidakpastian kerja sering menjadi isu utama. Banyak pekerja, termasuk pekerja informal dan buruh, merasa bahwa upah yang mereka terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar. Kampanye yang menekankan peningkatan upah minimum dan perbaikan kondisi kerja dapat memiliki daya tarik yang kuat di kalangan pemilih kelas pekerja.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun