Mohon tunggu...
KKN UM DESA PURWOASRI 2020
KKN UM DESA PURWOASRI 2020 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kegiatan KKN UM 2020

Selanjutnya

Tutup

Money

Hadapi New Normal, UMKM Samiler Desa Purwoasri Mengalami Lonjakan Pesanan

6 Juli 2020   19:43 Diperbarui: 6 Juli 2020   19:43 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perseorangan maupun suatu badan usaha. UMKM mempunyai peranan yang penting dalam pergerakan perekonomian di masyarakat, tidak terkecuali di Desa Purwoasri Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Banyaknya UMKM di desa Purwoasri memberikan dampak yang baik bagi masyarakat desa. Selain sebagai penunjang perekonomian, UMKM juga dapat menjadi tempat lapangan pekerjaan bagi warga. Salah satu contoh UMKM yang menjadi sorotan di desa Purwoasri yakni UMKM Samiler. Rivela, Nafisah, dan Inas (perwakilan mahasiswa KKN Desa Purwoasri UM 2020) telah berkunjung ke tempat produksi dan mewawancarai Ibu Samiatma secara langsung terkait UMKM Samiler yang sudah terkenal di beberapa daerah ini. Bahkan UMKM Samiler tersebut telah berdiri semenjak 10 tahun yang lalu dan dikelola oleh Ibu Samiatma bersama kakaknya. Ibu Samiatma juga sempat mengatakan bahwa mengelola usaha samiler selama 10 tahun mengalami pasang surut dan membutuhkan kesabaran lebih. Saat ini usaha samiler yang dikelola ibu Samiatma sudah memiliki 4 karyawan tetap. Setiap harinya Ibu Samiatma membutuhkan kurang lebih 50 kg singkong untuk membuat Samiler. Menurut penuturan karyawan, Samiler dijual dalam kemasan sebanyak 1 kg dengan harga jual Rp18.000. Proses pengeringan Samiler dilakukan kurang lebih selama 2 hari, apabila sedang musim penghujan proses pengeringan dapat lebih lama lagi. "Langganan saya itu dari Wagir, Arjosari sama Karanglo mbak. Mereka ambil grosiran di sini terus dijual di toko mereka sendiri, makanya yang beli bisa dari luar kota buat oleh-oleh", tutur Ibu Samiatma.

Dalam situasi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, membuat beberapa aktivitas masyarakat terhenti. Tidak terkecuali masyarakat desa Purwoasri. Beberapa warga memilih utuk berdiam diri di rumah untuk mencegah tersebarnya virus Covid-19. Warga desa Purwoasri juga  sepakat untuk melakukan gerakan #dirumahsaja sesuai protokol yang telah diedarkan oleh pemerintah. Mengingat kasus Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat di Kabupaten Malang, warga desa Purwoasri juga melakukan PSBB secara lokal. PSBB yang dilakukan oleh masyarakat desa tidak membuat usaha Samiler milik ibu Samiatma berhenti. Ibu Samiatma mengatakan bahwa saat pandemi Covid-19, produksi Samiler malah melonjak naik. Pesanan setiap harinya semakin bertambah dan hal ini sempat membuat ibu Samiatma dan beberapa karyawan kewalahan. "Soalnya kalau di rumah saja itu bawaanya pengen nyemil terus mbak. Jadi stok makanan harus ada terus", jelas ibu Samiatma. "Pernah ada yang pesen sampai 2 kwintal juga mbak", tambah beliau. Hal ini juga yang membuat ibu Samiatma sempat merasa kekurangan karyawan. Walaupun dengan berkeluh kesah karena merasa kekurangan karyawan, di sisi lain ibu Samiatma tetap bersyukur dengan adanya 4 karyawan yang telah membantu mengelola usahanya hingga saat ini. "Ya, kalau tidak ada mereka yang membantu, mana mungkin usaha saya bisa terbilang cukup sukses saat ini" tambah ibu Samiatma.

Bersama salah satu Pemilik UMKM di Desa Purwoasri
Bersama salah satu Pemilik UMKM di Desa Purwoasri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun