Mohon tunggu...
Seniya
Seniya Mohon Tunggu... Ilmuwan - .

Tulisan dariku ini mencoba mengabadikan, mungkin akan dilupakan atau untuk dikenang....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pohon Mati

30 November 2012   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:24 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daun-daun telah menguning
Berguguran menutupi bumi yang tak lagi hijau
Bunga-bunga telah melayu
Meninggalkan tangkainya yang membusuk
Hanya dahan-dahan kurus di mana
Burung-burung nazar bertengger menyambut malam kelam

Batang besar itu telah digerogoti ulat-ulat jahat
Hampa dan rapuh di dalam
Akar-akarnya telah lapuk ditelan sang waktu
Inilah sang pohon kehidupan

Tiada yang dapat dipertahankan lagi
Tiada yang bisa meremajakannya
Sebab yang hidup pasti berlalu
Dan yang berlalu tidak akan kembali
Maka lepaskanlah semua
Kenapa masih berlari mengejar asa?

Jambi, 30 November 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun