Mohon tunggu...
Seniya
Seniya Mohon Tunggu... Ilmuwan - .

Tulisan dariku ini mencoba mengabadikan, mungkin akan dilupakan atau untuk dikenang....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menghadapi Kemarahan dengan Kesabaran

21 Maret 2011   15:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:35 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kisah ini diambil dari Vepacitti Sutta,  Samyutta Nikaya. Pada zaman dahulu terjadi pertempuran antara para dewa melawan para asura (raksasa). Para dewa yang dipimpin oleh Sakka memenangkan pertempuran tersebut dan pimpinan para asura, Vepacitti, ditangkap dan diikat untuk kemudian dibawa ke hadapan Sakka. Melihat wajah musuhnya, Vepacitti menghina dan mencerca Sakka dengan kata-kata kasar. Namun Sakka dengan tenang menghadapi kemarahan tersebut. Saat itu, kusir Sakka bernama Matali hadir dan mengucapkan syair berikut:

"Ketika berhadapan secara langsung dengan Vepacitti
Apakah, Maghava[1], karena takut atau lemah
Engkau menahannya dengan begitu sabar,
Mendengarkan kata-kata kasarnya?"


Sakka menjawab:

"Bukan karena takut atau lemah
Aku bersabar terhadap Vepacitti.
Bagaimana mungkin seorang bijaksana sepertiku
Terlibat pertempuran dengan si dungu?"


Matali berkata:

"Si dungu akan lebih banyak lagi melepaskan kemarahannya
Jika tidak ada seorang pun yang melawannya.
Karena itu, dengan hukuman drastis
Sang bijaksana seharusnya mengendalikan si dungu."


Sakka membalas:

"Ini adalah gagasanku sendiri
Cara untuk melawan si dungu adalah:
Ketika seseorang mengetahui bahwa musuhnya marah
Maka ia harus dengan penuh perhatian mempertahankan ketenangan."


Matali:

"Aku melihat cacat ini, O Vasava[2],
Dalam melatih menahan kesabaran:
Jika si dungu berpikir bahwa engkau sebagai,
'Ia menahan sabar karena takut,'
Si tolol akan lebih jauh lagi mengejarmu
Seperti yang dilakukan sapi kepada seseorang yang melarikan diri."


Sakka:

"Biarlah apa pun yang ia pikirkan atau tidak pikirkan,
'Ia menahan sabar karena takut,'
Di antara tujuan yang berpuncak dalam kesejahteraan seseorang
Tidak ada ditemukan yang lebih baik daripada kesabaran.
Ketika seseorang memiliki kekuatan
Dengan sabar menghadapi yang lemah,
Mereka menyebutnya kesabaran tertinggi;
Yang lemah harus selalu sabar.
Mereka menyebut kekuatan itu sebagai tidak ada kekuatan sama sekali
Kekuatan yang merupakan kekuatan si dungu
Tetapi tidak ada seorang pun yang dapat mencela
Seseorang yang kuat karena dijaga oleh kebajikan.
Seseorang yang membalas kemarahan orang lain dengan kemarahan
Dengan demikian membuat lebih buruk bagi dirinya sendiri.
Tidak membalas kemarahan orang lain dengan kemarahan,
Ia memenangkan pertempuran yang sulit dimenangkan.
Ia berlatih demi kesejahteraan kedua belah pihak,
Kesejahteraannya dan orang lain,
Ketika, mengetahui bahwa musuhnya marah,
Ia dengan penuh perhatian mempertahankan ketenangannya.
Ketika ia mencapai penyembuhan bagi keduanya
Untuknya dan orang lain
Orang-orang yang menganggapnya dungu
Adalah tidak terampil dalam kebajikan."


Sang Buddha menggunakan syair-syair di atas untuk mengajarkan kepada para siswa-Nya, jika raja para dewa yang hidup dalam kemewahan duniawi/surgawi tetap menjalankan kesabaran dan kelembutan, kenapa mereka (para bhikkhu) yang hidup melepaskan keduniawian tidak menjalankan hal yang sama.

Catatan:

1. Maghava, nama asli Sakka pada kelahiran sebelumnya sebagai manusia.

2. Vasava, secara harfiah berarti "Yang berkuasa", salah satu julukan bagi Sakka.

Sumber:

* Vepacitti Sutta: Calm in the Face of Anger, translated from Pali by Andrew Olendzki

* Kotbah-Kotbah Berkelompok Sang Buddha, Terjemahan Baru Samyutta Nikaya, Buku 1 Sagathavagga, oleh Bhikkhu Bodhi, Dhammacitta Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun