Romeo adalah seorang siswa kelas 9 yang tengah menjalani perjalanan penuh perubahan. Di usianya yang masih muda, Romeo mulai menyadari bahwa kebiasaan dan perilaku masa lalunya banyak yang tidak membawa manfaat. Dengan penuh kesadaran, ia berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab.
Dulu, Romeo sering bolos sekolah, merokok di kamar mandi, dan bahkan melawan guru. Namun, lambat laun ia memahami bahwa tindakan-tindakan tersebut adalah bentuk ketidaksopanan dan hanya merugikan dirinya sendiri. Kini, Romeo telah berjanji untuk tidak mengulangi kebiasaan buruk itu. Ia mengakui bahwa merokok tidak hanya tidak enak, tetapi juga berbahaya bagi kesehatannya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menjauhkan diri dari rokok dan kebiasaan buruk lainnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab baru, Romeo juga berjanji untuk mematuhi semua peraturan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1. Ia tidak lagi ingin terlibat dalam geng atau komunitas yang tidak bermanfaat, seperti "Kompos" (Komunitas Pemuda Joss). Romeo juga berkomitmen untuk tidak nongkrong di warung tanpa tujuan jelas, tidak membawa motor ke sekolah, serta tidak terlambat datang ke sekolah setelah jam 7.15 pagi. Selain itu, ia berjanji untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya tepat waktu di rumah, tanpa menunda-nunda hingga di sekolah.
Perubahan Romeo tidak hanya terlihat dalam kebiasaan sehari-hari, tetapi juga dalam sikapnya terhadap teman-teman. Ia menyadari bahwa mengacungkan jari tengah adalah tindakan yang tidak sopan, menyakitkan, dan merendahkan martabat orang lain. Dengan tulus, Romeo meminta maaf kepada temannya, Yusril Mahendra, atas perilaku tidak terpuji di masa lalu. Permohonan maaf ini juga ia tujukan kepada para guru, Â atas kesalahan-kesalahan yang pernah ia lakukan.
Romeo ingin memastikan bahwa ia tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah ia lakukan saat kelas 7 dan kelas 8. Ia berharap dapat menjadi siswa yang membanggakan orang tua, guru, dan teman-temannya. Kini, ia berkomitmen untuk membantu orang lain dengan tulus, menghindari tindakan yang merugikan, dan selalu memastikan bahwa setiap perbuatannya membawa manfaat bagi dirinya maupun orang-orang di sekitarnya.
Romeo juga menekankan pentingnya menjaga sikap. Ia menyadari bahwa tindakan seperti mengacungkan jari tengah adalah bentuk penghinaan dan ancaman yang tidak pantas dilakukan. Dengan tekad yang kuat, ia berkomitmen untuk selalu menjaga sopan santun, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.
Komitmen ini ditulis Romeo dengan hati yang tulus sebagai bentuk permintaan maaf dan janji untuk berubah. Ia berharap dapat membangun kembali kepercayaan dari teman-teman, guru, dan orang tuanya. Mulai hari ini, Romeo bertekad untuk menjalani kehidupan dengan lebih bertanggung jawab dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Bandar Lampung, 15 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H