Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mimpi Besar, Langkah Menuju Keberhasilan

16 Januari 2025   13:23 Diperbarui: 16 Januari 2025   13:23 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis, 24 Agustus 2023, suasana MTsN 1 Bandar Lampung begitu hidup dan penuh harapan. Sehari setelah rapat komite yang membahas peningkatan fasilitas siswa dengan memasang AC di setiap kelas, madrasah ini kembali mengundang para orang tua untuk mengikuti kegiatan seminar parenting. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah besar dalam menyelaraskan visi pendidikan antara pihak sekolah dan keluarga.

Pagi itu, pukul 07.00 WIB, para orang tua mulai berdatangan. Dengan senyum ramah, panitia menyambut mereka, memberikan kudapan, dan mengarahkan mereka ke kursi yang telah disediakan. Irama shalawat dari kelompok hadrah binaan Bapak Supiyani mengalun lembut, menciptakan suasana penuh kedamaian. Kehadiran para orang tua menjadi bukti nyata komitmen mereka untuk berkontribusi dalam pendidikan anak-anak.

Acara dibuka dengan hikmat. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, suguhan budaya khas Lampung seperti tari sigeh penguten dan pembacaan tilawah Al-Qur'an memberikan sentuhan keagungan. Dalam sambutannya, Kepala MTsN 1 Bandar Lampung, Bapak Drs. H. M. Iqbal, mengingatkan pentingnya kebersamaan antara sekolah dan keluarga dalam membentuk generasi unggul.

Bagian utama seminar menghadirkan Ibu Kurnia Widhiatuti, seorang trainer dari Sygma Smart Parenting Club. Dalam sesi yang dipenuhi semangat, beliau menyampaikan kisah-kisah penuh hikmah, yang menjadi cermin bagi para orang tua.

Beliau memulai dengan cerita tragis seorang tukang bangunan yang tewas tertimpa tembok. Kejadian itu ternyata berkaitan dengan ucapan ibunya di masa lalu, yang tanpa sadar menjadi doa buruk. Ibu Kurnia menekankan, "Kata-kata orang tua adalah doa. Berhati-hatilah, karena ucapan kita menentukan masa depan anak-anak kita."

Beliau melanjutkan dengan kisah seorang pria lanjut usia yang berhasil menghafal Al-Qur'an. Ternyata, rahasianya adalah doa tak putus-putus dari ibunya sejak kecil. "Doa adalah energi yang bisa mengubah segalanya. Jangan pernah berhenti mendoakan anak-anak Anda," pesan beliau.

Kisah lain adalah tentang keluarga yang menyambut Ramadhan dengan penuh persiapan. Bagi mereka, Ramadhan bukan hanya bulan ibadah individual, tetapi momentum keluarga untuk berlomba dalam kebaikan. Ibu Kurnia menegaskan bahwa mendidik anak membutuhkan ilmu, kesabaran, dan doa. Tanpa ketiganya, potensi anak bisa terabaikan.

Berani Bermimpi Besar

Di akhir sesinya, Ibu Kurnia menyampaikan pesan penting: menjadi orang tua harus berani bermimpi besar. "Mimpi adalah awal dari langkah besar. Bayangkan masa depan anak-anak Anda. Doakan mereka, dan izinkan Allah menuntun jalan mereka. Jangan hanya menjalani kehidupan, tapi perjuangkanlah. Jadikan Allah sebagai penuntun, seperti bagaimana Allah membimbing Nabi Muhammad SAW dalam Isra' Mi'raj."

Pesan itu menggugah para peserta. Wajah-wajah mereka penuh tekad baru. Seminar yang awalnya hanya berlangsung tiga jam, meninggalkan kesan mendalam bagi setiap orang tua yang hadir. Mereka pulang dengan semangat untuk menjadi lebih baik, demi masa depan anak-anak mereka.

Di MTsN 1 Bandar Lampung, hari itu bukan hanya tentang parenting. Lebih dari itu, ini adalah awal perjalanan menuju mimpi besar bersama. Mimpi tentang generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya akan akhlak dan spiritual. Dan perjalanan itu dimulai hari ini, bersama orang tua, guru, dan anak-anak yang siap melangkah menuju masa depan gemilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun