Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) Upgrading Course

10 Januari 2025   04:25 Diperbarui: 10 Januari 2025   04:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi, ss zoom

Hari ini adalah hari pertama saya mengikuti LKLB Online Upgrading Course - Kompetensi Pribadi Islam dengan tema "Bincang Ilmu dengan Amin Abdullah".

Prof. Dr. Amin Abdullah adalah seorang cendekiawan dan akademisi terkemuka di Indonesia, khususnya di bidang filsafat, pendidikan, dan pemikiran Islam. Beliau merupakan Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, di mana beliau juga pernah menjabat sebagai Rektor pada periode 2001--2010.

Dokumen Pribadi, ss zoom
Dokumen Pribadi, ss zoom

Prof. Amin dikenal sebagai pemikir progresif yang mendorong integrasi ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu-ilmu modern, memperkenalkan pendekatan integrasi-interkoneksi dalam pendidikan Islam. Gagasannya telah berkontribusi besar pada pengembangan pendidikan Islam di Indonesia, terutama dalam mendorong pembaruan kurikulum berbasis multidisiplin. Selain itu, beliau juga aktif dalam berbagai forum internasional, menjadikan namanya dikenal di kancah global sebagai salah satu tokoh pembaharu pemikiran Islam kontemporer.

Dokumen Pribadi, ss zoom
Dokumen Pribadi, ss zoom

Publikasi dan pemikirannya banyak membahas isu-isu pluralisme, etika, dan dialog antaragama, menjadikannya salah satu tokoh penting dalam mendorong harmoni sosial di Indonesia.

Sebelum sesi dimulai, saya menerima pengingat dari panitia melalui WhatsApp bahwa ruang Zoom telah dibuka. Dengan semangat, saya mencoba bergabung tepat waktu.

Dokumen Pribadi, ss zoom
Dokumen Pribadi, ss zoom

Pendaftaran kegiatan dilakukan dengan mengisi formulir yang dibagikan melalui grup WhatsApp. Sebagai persiapan, panitia menyediakan link podcast yang berisi materi penyegaran dan meminta peserta untuk menyimak podcast tersebut. Selain itu, calon peserta diminta untuk menyampaikan kembali isi materi dari podcast sebagai bagian dari kegiatan. Dalam pelaksanaannya, tiga orang peserta akan dipilih untuk menyampaikan materi secara bergantian, masing-masing diberi waktu selama tujuh menit. Setelah penyampaian materi selesai, Prof. Amin Abdullah akan memberikan tanggapan terhadap presentasi selama kurang lebih tiga puluh menit. Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dilakukan melalui fitur Q&A untuk memberikan kesempatan kepada peserta lain berinteraksi dan memperdalam pemahaman terkait materi yang telah disampaikan.

Namun, beberapa tantangan muncul di grup peserta. Ada yang kesulitan membuka link, sinyalnya tidak stabil, atau bahkan menghadapi mati listrik karena tinggal di daerah pegunungan. Untungnya, panitia tetap sigap membantu. Mereka menjelaskan bahwa kehadiran akan otomatis terekam melalui sistem Zoom, jadi peserta tidak perlu khawatir jika sudah berhasil masuk.

Saya sendiri merasa bersyukur karena akses Zoom berjalan lancar di tempat saya. Meskipun sempat ada sedikit kebingungan dari beberapa peserta yang belum mendapatkan link, suasana grup tetap positif. Semua saling berbagi informasi, dan panitia terus memantau untuk memastikan sesi berjalan dengan baik.

Ketika sesi dimulai, saya merasa senang karena banyak hal menarik yang dibahas. Topiknya sangat relevan dengan pengembangan diri dan memahami Islam dalam kehidupan sehari-hari. Suara pembicara jelas, dan diskusinya penuh dengan wawasan baru.

Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan pemahaman mendalam tentang agama, budaya, dan nilai-nilai universal dalam interaksi sehari-hari. LKLB mendorong individu untuk berpikir, bersikap, dan bertindak secara kolaboratif dalam bekerja sama dengan mereka yang memiliki latar belakang agama dan kepercayaan yang berbeda. Pendekatan ini bertumpu pada tiga pilar utama kompetensi:

  1. Kompetensi Kolaboratif, yang menekankan pentingnya kemampuan untuk bekerja sama dan menciptakan harmoni dengan orang-orang dari berbagai latar belakang agama dan kepercayaan.
  2. Kompetensi Pribadi, yang menitikberatkan pada pengenalan dan pemahaman mendalam terhadap kerangka moral, spiritual, serta pengetahuan tentang diri sendiri.
  3. Kompetensi Komparatif, yaitu kemampuan untuk memahami dan menghargai keyakinan, tradisi, dan pandangan hidup orang lain yang berbeda.

Melalui LKLB, individu diajak untuk melihat keberagaman sebagai kekayaan, bukan penghalang, serta membangun komunikasi yang inklusif dan penuh empati. Literasi ini menjadi semakin relevan di era globalisasi, di mana interaksi lintas budaya dan lintas agama terjadi dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan menguasai LKLB, masyarakat dapat berkontribusi pada terciptanya perdamaian, keadilan, dan kerjasama yang berkelanjutan di tengah keberagaman dunia.

Pengalaman hari ini membuat saya lebih antusias untuk mengikuti sesi kedua besok. Semoga semuanya berjalan lancar seperti malam ini! 

Bahan Bacaan; https://lklb.org/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun