Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Ruang Digital yang Aman untuk Anak

23 Desember 2024   08:12 Diperbarui: 23 Desember 2024   17:20 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, saya merenung tentang pentingnya literasi digital di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Dalam pelatihan literasi digital kali ini, saya belajar bahwa literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga pemahaman mendalam tentang bagaimana kita memanfaatkan teknologi dengan bijak.  

Orang yang memiliki literasi digital yang baik mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, berpikir kritis terhadap konten digital, dan menggunakan informasi secara efektif. Literasi digital mencakup empat pilar utama yang dikenal dengan CABE, Om Jay (Dr. Wijaya Kusumah) menguraikan:  

  1. C = Cakap, kecakapan Digital: Kemampuan untuk menggunakan teknologi secara efektif dan produktif.  

  2. A = Aman, keamanan Digital: Kemampuan melindungi diri dan orang lain dari ancaman siber.  

  3. B = Budaya, Budaya Digital: Memahami bagaimana teknologi memengaruhi budaya dan perilaku kita.  

  4. E = Etika, Etika Digital: Kesadaran akan norma dan nilai dalam berinteraksi di dunia maya.  

Dari keempat pilar ini, saya tersadar bahwa salah satu tugas penting kita adalah membangun ruang digital yang aman untuk anak-anak.  

 Langkah-langkah Membangun Ruang Digital yang Aman  

1. Edukasi Anak tentang Dunia Digital; Anak-anak perlu memahami bagaimana teknologi telah mengubah cara kita berkomunikasi, belajar, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Edukasi ini meliputi pengenalan manfaat teknologi sekaligus potensi bahaya yang ada.  

2. Waspadai Ancaman Siber; Ancaman seperti cyberbullying, grooming, penipuan online, dan paparan konten negatif adalah bahaya nyata di dunia maya. Anak-anak harus diberi pemahaman untuk mengenali dan menghindari ancaman tersebut.  

3. Mendampingi dan Membuat Aturan Penggunaan Internet; Orang tua dan pendidik perlu mendampingi anak saat mereka menggunakan internet. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:  

   - Mengaktifkan fitur keamanan seperti parental control.  

   - Membuat aturan waktu dan konten yang boleh diakses.  

   - Mendiskusikan pengalaman online anak secara terbuka untuk mengetahui apa yang mereka alami di dunia maya.  

4. Menjaga Data Pribadi; Anak-anak perlu memahami pentingnya menjaga data pribadi agar tidak disalahgunakan. Kita dapat mendidik mereka untuk:  

   - Tidak sembarangan membagikan informasi pribadi di media sosial.  

   - Mengenali tanda-tanda phishing atau penipuan online.  

   - Menggunakan sandi yang kuat dan tidak membagikannya kepada orang lain.  

5. Membangun Kepercayaan Diri dalam Berinternet; Ketika anak-anak merasa didukung dan diawasi dengan baik, mereka akan lebih percaya diri dalam menjelajahi dunia digital. Hal ini bisa dicapai dengan memberikan mereka ruang untuk bertanya dan belajar tentang teknologi secara positif.  

Pelatihan literasi digital ini mengajarkan saya bahwa membangun ruang digital yang aman adalah tanggung jawab kita bersama. Tidak hanya melindungi anak-anak dari bahaya, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi warga digital yang bijak dan bertanggung jawab. Dengan langkah-langkah konkret seperti di atas, saya yakin kita dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan mendukung perkembangan anak-anak di era teknologi ini.  

Hari ini saya merasa lebih siap untuk berbagi ilmu ini kepada keluarga dan peserta didik, berharap mereka juga dapat menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan etis.

Baca juga; https://www.kompasiana.com/mr10646/6768a1e3ed641540085551a2/guru-motivator-literasi-digital

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun