12 November 2024
Hari ini saya, Winarno, melaksanakan tugas sebagai instruktur visitasi AKMI di MAS Al Huda, yang  berada di kompleks pondok pesantren Minhajul Huda, Gedung Ketapang, Cempaka Timur, Kecamatan Sungkai Jaya, Kabupaten Lampung Utara, Lampung 34554. Dalam dua hari ini, saya berdiskusi dengan para pendidik dan kepala madrasah untuk memahami implementasi AKMI di madrasah mereka, sekaligus memberikan rekomendasi terkait penguatan literasi membaca, literasi sains, literasi numerasi dan literasi sosial budaya.
Pada pukul 15.15, saya berdialog dengan Ibu Tri Octa Malinda, salah satu guru di MAS Al Huda. Beliau menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan AKMI, terutama dalam bentuk pelatihan teknis dan monitoring berkala.
Beberapa poin yang kami diskusikan:
Fasilitas: Saat ini koneksi internet dan bahan ajar sudah cukup memadai, meskipun masih ada ruang untuk peningkatan.
Lingkungan Belajar: Suasana belajar yang kondusif cukup mendukung pembelajaran, namun masalah keamanan lingkungan perlu menjadi perhatian bersama.
Kebutuhan Khusus: Ibu Tri menekankan perlunya pembiasaan literasi dan numerasi dalam kegiatan harian siswa, seperti pojok baca dan program membaca harian.
Beliau juga mengusulkan penyusunan modul pembelajaran yang mengintegrasikan literasi, numerasi, dan konteks sosial budaya dalam mata pelajaran. Ini sejalan dengan semangat AKMI untuk memberikan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi siswa.
Selanjutnya pada 16.17, saya bertemu dengan Bapak Budi Susilo, Kepala Madrasah MAS Al Huda. Beliau sangat mendukung pelaksanaan AKMI dan memahami pentingnya program ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah.
Berikut catatan dari diskusi kami:
Dukungan AKMI: Bapak Budi menyoroti pentingnya anggaran, sarana seperti laboratorium komputer dan ruang kelas yang memadai, serta pelatihan teknis yang berkelanjutan.
Tantangan Lingkungan: Bisingnya lingkungan sekitar menjadi kendala utama yang mengganggu suasana belajar. Namun, madrasah terus berupaya menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas.
Keterlibatan Guru: Guru-guru cukup dilibatkan dalam proses evaluasi AKMI, namun Bapak Budi berharap ada peningkatan intensitas dan konsistensi dalam pelaksanaan program.
Beliau juga mendukung usulan modul pembelajaran yang terintegrasi dengan literasi dan numerasi, serta berharap AKMI dapat menjadi pijakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis kompetensi siswa.
MAS Al Huda menunjukkan komitmen terhadap pelaksanaan AKMI meskipun ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Saya sangat mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan, seperti:
Penerapan program membaca harian dan pojok baca.
Penyusunan rencana untuk pengembangan modul pembelajaran terintegrasi.
Monitoring dan evaluasi yang mulai berjalan, meskipun perlu peningkatan lebih lanjut.
Rekomendasi saya untuk madrasah ini:
Mengintegrasikan hasil AKMI dalam penyusunan kurikulum pembelajaran.
Meningkatkan intensitas pelatihan untuk guru, terutama terkait penerapan literasi dan numerasi.
Memperbaiki fasilitas dan mengupayakan solusi untuk tantangan lingkungan, seperti pengaturan ruang belajar yang lebih kedap suara.
Dengan dukungan kepala madrasah, guru, dan pelaksanaan program yang lebih terstruktur, saya optimis MAS Al Huda dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan capaian siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H