Destinasi tim kami adalah wilayah Kabupaten Tanggamus. Dalam tim ini, saya bertugas bersama dua rekan lainnya: Ratna Dwi Lestari dari Kabupaten Lampung Selatan dan Fitri Anggraeni dari Kabupaten Lampung Tengah.Â
Kami ditugaskan untuk mengunjungi beberapa madrasah di wilayah ini, dengan saya bertanggung jawab mengunjungi enam madrasah, yaitu: MIS Al-Huda, MIS Al-Khairiyah, MIS Anwarul Huda, MIS Mathlaul Anwar, MIS Mathlaul Anwar Kebumen, dan MIS Nurul Falah Sukadamai.
Sebelum memulai kunjungan, saya berinisiatif menghubungi dua orang pengawas madrasah, yaitu Bapak Masudin dan Ibu Sundusiah. Mereka sangat membantu dengan memberikan nomor kontak para kepala madrasah yang akan kami kunjungi.Â
Selain itu, Mas Aang juga turut berperan penting dengan memverifikasi nama-nama kepala madrasah berdasarkan Nomor Statistik Madrasah (NSM) yang tertera. Langkah ini penting untuk memastikan identitas setiap madrasah yang akan kami datangi, mengingat banyaknya nama madrasah yang serupa.
Dengan berbekal nomor kontak yang diperoleh dari pengawas dan bantuan Mas Aang, saya dapat menyusun jadwal kunjungan yang efektif bersama kepala-kepala madrasah.
 Sebelum bertemu langsung, saya menggunakan informasi NSM dan nama madrasah untuk mencari latar belakang institusi melalui pencarian di Google, serta memastikan lokasi masing-masing madrasah menggunakan Google Maps. Persiapan ini sangat membantu agar kunjungan berjalan lancar dan sesuai rencana.
Sinar Banten, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus. Setiap kunjungan membawa pengalaman unik, dan di MIS Al-Khairiyah ini, saya menyaksikan antusiasme dari siswa, guru, dan warga sekitar yang sangat mendukung perkembangan madrasah.Â
Pada hari ketiga, saya tiba di MIS Al-Khairiyah di PekonTerletak di lokasi yang penuh aktivitas, madrasah ini mengadakan pembelajaran luar kelas, dilanjutkan dengan kegiatan berenang di Gisting. Para siswa sangat antusias, berbaris rapi sebelum menaiki mobil angkutan yang telah disediakan.
Di sudut depan kelas, terdapat pojok baca yang disusun rapi dengan berbagai buku bacaan untuk siswa. Pojok ini menjadi tempat favorit siswa untuk membaca di waktu senggang, mendukung budaya literasi yang ditanamkan oleh madrasah.Â
Di dinding belakang, terdapat deretan folder plastik yang berfungsi sebagai tempat dokumentasi kegiatan siswa. Folder-folder ini dipakai untuk menyimpan hasil karya siswa sebagai produk pembelajaran, termasuk gambar, karangan, dan karya kreatif lainnya.
 Dokumentasi ini tidak hanya berfungsi sebagai arsip, tetapi juga memberi apresiasi kepada siswa atas hasil jerih payah mereka dalam belajar dan berkarya. Di tembok sisi kanan dan kiri terdapat album foto siswa. Album menggambarkan berbagai kegiatan siswa. Foto-foto tersebut juga berfungsi sebagai media pembelajaran.
Madrasah ini memiliki sejarah yang panjang dan dihargai oleh masyarakat. Dengan SK Pendirian No. Kd.08.06/5/PP.00/498/2010 tertanggal 30 Juli 2010 dan SK Operasional No. 469/MI/LS/1985 tertanggal 5 November 1985, MIS Al-Khairiyah dipercaya oleh masyarakat sekitar sehingga jumlah pendaftar terus meningkat setiap tahunnya.Â
Kepala Madrasah, Bapak Sabrani, memiliki harapan besar untuk dapat menambah ruang belajar dalam waktu dekat, guna memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan komunitas yang semakin bertambah.
AKMI 2024.
Dukungan dari pihak madrasah dan masyarakat di setiap kunjungan ini memberikan inspirasi dan semangat bagi kami dalam melaksanakan tugas sebagai bagian dari agenda tindak lanjutBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H