Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dialog tentang Kegiatan di Sekolah

8 Oktober 2024   16:46 Diperbarui: 8 Oktober 2024   16:51 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perjalanan hidup, setiap momen dan pengalaman mengajarkan kita berbagai nilai kehidupan. Seperti yang dialami oleh Raighassani Omar Patrawijaya dan Fadilla Al Hafidz, dua siswa yang melalui berbagai kegiatan sekolah di MTsN 1 Bandar Lampung dengan penuh semangat dan antusiasme. Mereka tidak hanya berkompetisi, tapi juga belajar tentang arti kerjasama, kepemimpinan, serta pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai agama. Melalui dialog ini, kita akan melihat bagaimana mereka mengambil hikmah dari setiap kegiatan yang mereka ikuti.

Raighassani Omar Patrawijaya: "Fadil, inget nggak pas kita ikutan lomba Agustusan di sekolah kemarin? Waktu itu tanggal 15-16 Agustus. Seru banget rasanya!"

Fadilla Al Hafidz: "Oh iya! Bener banget, itu salah satu momen yang nggak akan terlupakan. Lomba pertama balap karung, kan? Meski kelihatannya sederhana, tapi banyak pelajaran di baliknya, ya?"

Raighassani: "Iya, setuju! Balap karung itu bukan cuma soal kecepatan, tapi gimana kita menjaga keseimbangan dan terus melaju meski terhambat. Itu kayak hidup juga, meski ada rintangan, kita tetap harus maju."

Fadilla: "Betul banget, Raigha. Terus lomba cantol besek juga seru. Di situ kita ditantang buat sabar dan fokus. Kadang, dalam hidup, kita juga perlu sabar untuk mencapai tujuan."

Raighassani: "Tapi yang paling menantang buat gue adalah estafet sarung. Itu lomba beregu yang bener-bener ngajarin kita soal kerja sama tim. Kita nggak bisa jalan sendiri, semua orang punya peran penting."

Fadilla: "Bener! Dan itu juga berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Kalau kita bisa kerja sama dengan baik, apapun yang kita hadapi akan lebih mudah."

Raighassani: "Hari berikutnya, kita juga ikut lomba bikin kue tumpeng tradisional, kan? Gue belajar bahwa menjaga tradisi itu penting, tapi tetap harus kreatif. Kombinasi antara tradisi dan inovasi adalah kunci."

Fadilla: "Bener, dan di hari Senin, penyerahan hadiahnya bikin semua usaha kita terasa berharga. Tapi lebih dari itu, rasa kebersamaan dan semangat yang kita bangun selama lomba itu yang paling berkesan."

Raighassani: "Terus, inget nggak pas peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tanggal 7 September? Wali kelas kita nyuruh bawa makanan untuk berbagi sama teman-teman. Itu ngajarin kita pentingnya berbagi dan saling peduli."

Fadilla: "Iya! Apalagi pas kita denger ceramah Ustadz Muhaimin. Gue inget banget pesan beliau soal bagaimana Nabi Muhammad itu sosok yang penuh kasih sayang. Dari situ gue sadar, kita juga harus mencontoh sikap beliau."

Raighassani: "Dan kita diminta mencatat materi ceramah dan ngumpulin ke wali kelas. Itu jadi pengingat juga, kalo belajar agama nggak cuma soal denger, tapi juga merenungkan dan menerapkannya."

Fadilla: "Setuju, Raigha! Peringatan Maulid Nabi kemarin itu bikin kita semua merasa lebih dekat dengan nilai-nilai Islam. Nyanyi lagu-lagu Islami juga bikin suasana semakin meriah."

Raighassani: "Nah, terus tanggal 23 September ada P5RA dengan tema 'Suara Demokrasi', kan? Itu keren banget, kita diajarin soal demokrasi sejak muda. Setiap harinya diawali dengan sholat dhuha berjamaah dan penguatan tahfidz Al-Qur'an."

Fadilla: "Iya, hari pertama kita bikin kelompok, terus diskusi di aula. Terus hari kedua ada Bu Sinta Septiana yang ngasih materi soal demokrasi. Itu bikin kita makin ngerti pentingnya pemilu."

Raighassani: "Dan yang keren lagi, di hari keempat ada pemateri dari KPU yang jelasin detail soal pemilu. Pas sesi tanya jawab, yang bisa jawab dapet hadiah, itu bikin semuanya makin semangat buat paham materi."

Fadilla: "Iya, gue inget ada yang dapet payung dan baju dari KPU, kan? Itu ngajarin kita bahwa ilmu itu berharga, dan kita harus selalu semangat untuk terus belajar."

Raighassani: "Hari kesembilan, kita juga bikin poster dukungan buat calon ketua OSIS. Gue sadar, sebagai generasi muda, suara kita itu penting. Kita harus belajar memilih dengan bijak."

Fadilla: "Iya, terus pas debat calon ketua OSIS, gue liat mereka semua punya visi yang luar biasa. Itu bikin gue mikir, kita semua punya potensi untuk jadi pemimpin, asalkan kita berani bermimpi dan bekerja keras."

Raighassani: "Dan di hari pemilihan, kita bener-bener milih sesuai hati nurani. Itu jadi latihan buat kita nanti di kehidupan nyata, untuk memilih pemimpin yang benar."

Fadilla: "Betul. Dan semua kegiatan itu akhirnya ditutup dengan presentasi laporan hasil proyek selama dua minggu di aula. Presentasi itu bukan cuma soal menyampaikan, tapi juga melatih kita untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab."

Raighassani: "Gue bener-bener merasa, setelah P5RA ini, kita lebih paham soal demokrasi dan kepemimpinan. Yang paling penting, kita juga belajar soal kerjasama, komitmen, dan tanggung jawab."

Fadilla: "Abis P5RA, kita lanjut ke kegiatan MOP tanggal 5-6 Oktober buat adik-adik kelas 7. Mereka belajar banyak hal soal pramuka dan kebersamaan, dan kita ikut bantu mereka juga."

Raighassani: "Iya, MOP itu ajang yang bagus buat ngenalin nilai-nilai pramuka. Mulai dari materi, sampai pertunjukan api unggun. Itu semua ngajarin adik-adik soal kedisiplinan, kerjasama, dan tanggung jawab."

Fadilla: "Dan semuanya ditutup dengan apel penutupan. Gue yakin, pengalaman mereka di MOP ini akan jadi fondasi kuat buat mereka di masa depan."

Raighassani: "Setelah itu kita kembali ke rutinitas belajar, siap-siap ujian akhir semester. Tapi gue yakin, semua pengalaman ini ngebantu kita jadi lebih siap menghadapi tantangan apapun."

Fadilla: "Bener, Raigha. Semua pengalaman kita selama ini ngajarin kita buat nggak cuma berkompetisi, tapi juga bagaimana kita terus berproses jadi pribadi yang lebih baik."

Raighassani: "Setuju, Fadil! Intinya, kita harus selalu semangat, belajar, dan terus berusaha jadi versi terbaik dari diri kita sendiri."

Pengalaman adalah guru terbaik, dan dari setiap kegiatan yang mereka lalui, Raighassani dan Fadilla menyadari bahwa hidup adalah tentang pembelajaran terus-menerus. Melalui lomba-lomba, kegiatan keagamaan, hingga program pendidikan, mereka menemukan nilai-nilai yang lebih besar: disiplin, tanggung jawab, kerja keras, dan kerjasama. Ini semua adalah fondasi penting untuk masa depan yang lebih baik. Semoga kita semua bisa mengambil inspirasi dari semangat mereka, untuk terus belajar dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun