Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkenalan dengan Instruktur Inti Nasional (IIN) AKMI 2024

4 September 2024   16:20 Diperbarui: 4 September 2024   16:45 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2024, dunia pendidikan Indonesia semakin bersemangat dengan adanya program Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) yang melibatkan para instruktur inti nasional. Para instruktur ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, membawa keahlian dan dedikasi mereka dalam bidang literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya. Mari kita berkenalan dengan beberapa instruktur inti nasional yang luar biasa ini. Pada artikel ini kita akan mengenal instruktur inti nasional Literasi Membaca dan Literasi Numerasi. 

Literasi Membaca

  1. Syukris Prasetyo Arti berasal dari Kabupaten Badung, Bali. Ia bekerja di MIS Insan Mulia Bali dan memegang peran penting dalam mengembangkan literasi membaca di kalangan siswa. Dengan latar belakang yang kaya akan budaya Bali, Syukris membawa pendekatan unik dalam mengajarkan membaca, menggabungkan unsur budaya lokal dengan teknik pengajaran modern.

  2. Kholid yang berasal dari Kabupaten Serang, Banten, bertugas di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Serang. Kholid adalah sosok yang berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa di daerahnya, mendorong mereka untuk tidak hanya sekadar memahami teks, tetapi juga mengkritisi dan menganalisis informasi yang mereka baca. 

  3. Septy Andari Putri, S.Pd., M.Pd. adalah instruktur dari Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Septy bekerja di MTsN 1 Kulon Progo dan dikenal sebagai pendidik yang inovatif. Ia selalu berusaha menemukan metode baru untuk membuat siswa tertarik pada membaca, menjadikannya bagian integral dari kehidupan mereka sehari-hari. 

  4. Desri Kustiaroh berasal dari Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dan bekerja di MAN 2 Kota Tasikmalaya. Desri adalah sosok yang penuh semangat dalam memajukan literasi di sekolahnya. Ia percaya bahwa dengan membaca, siswa dapat membuka jendela dunia dan memperoleh pengetahuan yang lebih luas.

  5. Amelia Nurdiansyah dari Kota Bekasi, Jawa Barat, bekerja di MI Al Muhajirien Jakapermai. Amelia dikenal karena dedikasinya dalam meningkatkan minat baca siswa-siswinya. Dengan berbagai inisiatif, seperti membentuk klub membaca dan mengadakan lomba literasi, Amelia berupaya agar membaca menjadi aktivitas yang menyenangkan dan mendidik. 

  6. Sari Rachmawati, S.Pd.I., M.Pd. berasal dari Kota Salatiga, Jawa Tengah, dan bekerja di MTs Negeri Salatiga. Sari berfokus pada pengembangan literasi membaca di kalangan siswa madrasah. Ia meyakini bahwa dengan literasi yang kuat, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan akademis maupun kehidupan sehari-hari.

  7. Nurul Ludfia Rochmah, S.Pd., M.Pd. adalah instruktur dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Nurul bekerja di MAN 1 Banyuwangi dan telah lama berkomitmen dalam meningkatkan literasi di daerahnya. Dengan pendekatan yang interaktif, ia mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan literasi, seperti diskusi buku dan proyek membaca kelompok. 

  8. Mahfud Efendi berasal dari Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dan bekerja di MTsN 5 Tulungagung. Mahfud memiliki pandangan bahwa literasi membaca bukan hanya tentang kemampuan membaca, tetapi juga memahami dan memanfaatkan informasi secara kritis. Ia mengajarkan siswa untuk menjadi pembaca yang cerdas dan bijaksana.

  9. Agik Nur Efendi dari Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, bekerja di IAIN Madura. Agik adalah sosok pendidik yang berfokus pada literasi membaca di kalangan mahasiswa. Ia menggabungkan pendekatan akademis dengan praktik literasi sehari-hari, memotivasi mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuan membaca mereka. 

  10. Nurkholis berasal dari Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dan bekerja di MIS Al Ulum. Nurkholis adalah guru yang penuh dedikasi dalam mengajarkan literasi membaca. Ia selalu berusaha menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menarik, sehingga siswa merasa nyaman dan bersemangat untuk belajar membaca. 

  11. Ummu Mulkiah dari Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, bekerja di Universitas Islam An Nur Lampung. Ummu bertanggung jawab dalam mengembangkan literasi membaca di kalangan mahasiswa, terutama dalam memahami teks-teks akademik. Ia selalu mendorong mahasiswa untuk terus belajar dan memperluas wawasan mereka melalui membaca. 

  12. Nur Fadillah Nurchalis berasal dari Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan bekerja di STAIN Majene. Nur Fadillah adalah instruktur yang penuh semangat dalam meningkatkan literasi membaca di kalangan mahasiswa. Ia meyakini bahwa membaca adalah kunci untuk memahami dunia dan membuka peluang baru. 

  13. Dr. Agustina, M.Pd. dari Kota Palembang, Sumatera Selatan, bekerja di Balai Diklat Keagamaan Palembang. Dr. Agustina adalah tokoh sentral dalam mengembangkan literasi membaca di kalangan pendidik dan siswa di daerahnya. Ia kerap mengadakan pelatihan dan workshop untuk memperkuat kemampuan literasi membaca di lingkungan pendidikan. 

  14. Yunita Mutiara Harahap dari Kota Medan, Sumatera Utara, bekerja di Universitas Alwashliyah. Yunita memiliki peran penting dalam memajukan literasi membaca di kalangan mahasiswa. Dengan latar belakang akademis yang kuat, ia memberikan bimbingan kepada mahasiswa untuk memahami teks-teks ilmiah dan meningkatkan keterampilan membaca mereka.

Literasi Numerasi

  1. Sri Apriatni; Berasal dari Kota Serang, Banten, Sri Apriatni saat ini bekerja di MAN 2 Kota Serang. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan, ia mengambil peran penting dalam memperkuat literasi numerasi di sekolahnya. Sri tak hanya mengajarkan angka dan operasi matematika, tetapi juga menanamkan pemahaman mendalam tentang konsep numerasi kepada siswa-siswinya, membantu mereka melihat relevansi matematika dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Riyan Abdullah adalah sosok yang berdedikasi dalam pengembangan literasi numerasi di MAN 1 Pohuwato, Gorontalo. Berasal dari Kabupaten Pohuwato, ia dikenal sebagai pendidik yang selalu berusaha membuat matematika lebih mudah dipahami dan menyenangkan bagi siswa. Dengan pendekatan inovatif, Riyan mendorong siswa untuk tidak hanya menghafal angka, tetapi juga untuk berpikir kritis dan analitis.
  3. Abdul Rahman Utina, yang bertugas di MIN 1 Gorontalo Utara, berasal dari Kabupaten Gorontalo Utara. Ia berperan aktif dalam meningkatkan literasi numerasi di kalangan siswa madrasah ibtidaiyah. Abdul Rahman percaya bahwa fondasi yang kuat dalam numerasi sejak dini sangat penting bagi keberhasilan akademis siswa di masa depan.
  4. Marni Zulyanty bekerja di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, berasal dari Kota Jambi. Sebagai pengajar di perguruan tinggi, Marni fokus pada literasi numerasi di kalangan mahasiswa. Ia mengajarkan pentingnya numerasi tidak hanya dalam bidang akademis, tetapi juga dalam kehidupan profesional dan personal mereka.
  5. Suwarno, S.Pd., M.Sc.  Berasal dari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Suwarno saat ini mengabdi di MTsN 5 Cilacap. Ia dikenal sebagai pendidik yang penuh semangat dalam mengajarkan numerasi. Suwarno selalu mencari cara baru untuk membuat siswa tertarik pada matematika, menggunakan alat peraga dan pendekatan berbasis masalah yang membuat pelajaran lebih menarik dan mudah dipahami.
  6. Arif Rahman Hakim adalah seorang pendidik dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang bekerja di MIS Jamiyatul Ulum. Ia memegang peran penting dalam mengajarkan literasi numerasi di sekolahnya, membantu siswa mengembangkan kemampuan berhitung yang kuat dan mampu menerapkannya dalam berbagai konteks kehidupan.
  7. Didik Nurhadi berasal dari Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dan saat ini bekerja di Kementerian Agama Kabupaten Sumenep. Didik berfokus pada pengembangan literasi numerasi di madrasah-madrasah di wilayahnya. Ia berusaha memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pembelajaran numerasi yang menyeluruh, yang akan membantu mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
  8. Zainatul Mufarrikoh bekerja di IAIN Madura dan berasal dari Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Ia berperan dalam meningkatkan literasi numerasi di kalangan mahasiswa. Zainatul percaya bahwa kemampuan numerasi yang baik adalah kunci sukses dalam banyak bidang, termasuk ekonomi dan sains, sehingga ia selalu berusaha memberikan pengajaran yang berkualitas dan relevan.
  9. Farikah Hanum, S.Pd., M.Pd.  Berasal dari Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Farikah Hanum bekerja di MAN Sidoarjo. Sebagai pendidik yang berkomitmen, ia berfokus pada pengembangan literasi numerasi di madrasahnya, memastikan bahwa siswa memiliki pemahaman yang baik tentang angka dan mampu mengaplikasikannya dalam berbagai situasi, baik dalam pelajaran maupun kehidupan sehari-hari.
  10. Suryo Purnomo, yang bekerja di MAN Barito Timur, Kalimantan Tengah, berasal dari Kabupaten Barito Timur. Ia berperan aktif dalam mengembangkan literasi numerasi di daerahnya, membantu siswa memahami pentingnya matematika dan numerasi dalam menyelesaikan masalah-masalah praktis yang mereka hadapi setiap hari.
  11. Nanang Rianto bekerja di MIN 2 Batam dan berasal dari Kota Batam, Kepulauan Riau. Ia dikenal karena dedikasinya dalam mengajarkan numerasi kepada siswa-siswinya. Nanang menggunakan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, sehingga siswa lebih antusias dalam mempelajari angka dan operasi matematika.
  12. Andani Dwi Ningrum berasal dari Kota Batam, Kepulauan Riau, dan bekerja di MAN Insan Cendekia Kota Batam. Andani adalah pendidik yang inovatif dalam mengajarkan literasi numerasi. Ia menggunakan teknologi dan alat bantu visual untuk membantu siswa lebih mudah memahami konsep-konsep numerasi yang kompleks.
  13. Mimi Hariyani bekerja di UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan berasal dari Kota Pekanbaru, Riau. Ia berfokus pada pengembangan literasi numerasi di kalangan mahasiswa, memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan numerasi yang kuat untuk menghadapi tantangan di dunia akademik dan profesional.
  14. Erdiansyah berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dan saat ini bekerja di MAN 1 Musi Banyuasin. Ia adalah sosok yang berdedikasi dalam mengembangkan literasi numerasi di sekolahnya, selalu mencari cara baru untuk membuat matematika lebih menarik dan relevan bagi siswa.
  15. Tri Wulan Sari, yang bekerja di MAN 2 Langkat, Sumatera Utara, berasal dari Kabupaten Langkat. Ia berperan penting dalam memperkuat literasi numerasi di sekolahnya. Tri selalu berusaha membuat pembelajaran matematika menjadi menyenangkan dan menantang, sehingga siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar.

Dengan komitmen yang luar biasa dari para pendidik ini, literasi membaca dan literasi numerasi di Indonesia terus berkembang, memberikan fondasi yang kuat bagi generasi muda untuk meraih sukses di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun