Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Malam Doa dan Santunan

15 Agustus 2024   20:55 Diperbarui: 15 Agustus 2024   22:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin, 12 Agustus 2024, angin malam yang sejuk menyelusup melalui celah-celah jendela rumah kediaman almarhumah Ibu Lela Qomari. Di dalam, suasana terasa syahdu, penuh dengan rasa haru yang menyelimuti hati setiap orang yang hadir. Lampu-lampu temaram yang menerangi ruangan memancarkan cahaya lembut, menciptakan bayangan samar di dinding-dinding yang dipenuhi kenangan.
Doa bersama digelar malam itu, memperingati 40 hari kepergian almarhumah. Lantunan Yasin, Tahlil dan Doa membuat kesan sakral pada malam yang penuh dengan perenungan. Bapak Muhaimin Muhammad dan Bapak Winarno duduk di barisan depan, wajah mereka tampak tenang, meski dalam hati mereka tersimpan rasa kehilangan yang dalam.
Undangan untuk acara doa dikirimkan oleh Bapak Herman Edy melalui WA grup, sebagian teman-teman almarhumah telah hadir pada siang hari diantaranya adalah ibu Siti Zainab. Ia mengenakan kerudung hitam dan berkerudung kain yang lembut, Ia duduk sambil mengusap air mata yang jatuh perlahan. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Hari ini Kamis, 15 Agustus 2024, suasana di kediaman almarhumah masih dipenuhi dengan duka. Namun, pagi itu ada sedikit kelegaan yang terpancar dari keluarga yang ditinggalkan. Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Bandar Lampung, Bapak Hartawan, bersama beberapa guru datang untuk menyampaikan santunan duka kepada keluarga. Di antara mereka, terlihat Bapak Herman Edy, yang kali ini hadir dengan senyum tipis namun penuh empati, Ibu Apriyani yang membawa bungkusan kertas berwarna biru, Ibu Sri Lestari dengan mata yang tampak berkaca-kaca, dan Ibu Yr Widiyati yang menyapa dengan suara lembut, menenangkan.
Mereka berdiri di hadapan keluarga almarhumah, di ruang tamu yang masih terasa hangat oleh kenangan kehadiran Ibu Lela. Bapak Hartawan menyampaikan ungkapan belasungkawa yang tulus, suaranya bergetar ringan namun penuh ketegasan. "Kami mewakili keluarga besar MTsN 1 Bandar Lampung, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini."
Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Mereka yang hadir saling berbagi cerita tentang kebaikan almarhumah, mengenang senyumnya, dan bagaimana beliau selalu hadir dengan kata-kata yang menyejukkan hati. Rasa duka bercampur rasa syukur, karena begitu banyak orang yang peduli dan ikut merasakan kehilangan ini.
Hari itu, kesedihan memang masih melingkupi, namun kehadiran Bapak Hartawan dan rombongan dari MTsN 1 Bandar Lampung membawa sedikit kehangatan di tengah suasana duka. Doa-doa kembali terucap, melayang bersama harapan bahwa almarhumah Ibu Lela Qomari mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan dapat terus merasakan cinta dan perhatian dari semua yang peduli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun