Setiap hari Jumat, Nashita Sasikirana, siswa kelas 7.I di MTsN 1 Bandar Lampung, menjalani hari yang penuh dengan aktivitas. Pagi itu, seperti biasa, dia tiba di sekolah dengan semangat. Saat bel berbunyi tanda pelajaran pertama dimulai, Nashita sudah siap dengan buku-buku di tangannya. Suasana kelas 7.I yang ramai dengan suara murid yang mengobrol pelan menjadi bagian dari rutinitas harian yang dia nikmati. Matahari pagi menyinari jendela kelas, menciptakan bayangan lembut di dinding dan memberikan kehangatan yang menyenangkan.
Jam pelajaran berlalu dengan cepat. Pada pukul 11.00, ketika bel tanda pulang berbunyi, Nashita merapikan mejanya dengan rapi, lalu bersiap untuk kegiatan berikutnya. Namun, alih-alih langsung pulang, dia menunggu di sekolah bersama teman-temannya. Udara di luar sedikit panas, tetapi mereka menemukan kenyamanan di bawah naungan pohon besar dekat kantin sekolah. Aroma makanan yang baru dimasak memenuhi udara, menggoda perut yang mulai lapar. Nashita dan teman-temannya berjalan ke kantin, memilih camilan favorit mereka---risoles renyah yang masih hangat dan segelas es teh manis yang dingin dan menyegarkan.
Setelah makan, mereka melanjutkan dengan kegiatan sholat berjamaah di mushola sekolah. Mushola yang sejuk dengan lantai berubin dingin memberikan ketenangan tersendiri. Suara azan berkumandang lembut, mengisi ruangan dengan suasana khusyuk. Nashita merasa damai saat bersujud, melupakan sejenak hiruk-pikuk dunia di luar.
Ketika jam menunjukkan pukul 13.00, Nashita dan teman-temannya berjalan menuju ruang jurnalistik di kelas 8H. Suasana di dalam kelas terasa tenang, dengan dinding yang dihiasi hasil karya tulis siswa. Bu Sinta, guru jurnalistik mereka, menjelaskan materi dengan suara yang tenang dan penuh kesabaran. Nashita merasa fokus, meskipun rasa kantuk sesekali menghampiri, terutama setelah makan siang. Namun, rasa kantuk itu segera hilang, digantikan oleh keseruan belajar jurnalistik. Mereka belajar tentang cara menulis berita yang menarik, cara mengambil sudut pandang yang unik, dan teknik wawancara. Setiap kalimat yang ditulis di atas kertas seakan membuka dunia baru bagi Nashita, membuatnya semakin bersemangat.
Pada pukul 14.50, kegiatan jurnalistik berakhir, dan mereka berfoto bersama di halaman gedung MTsN 1. Matahari sore memberikan cahaya keemasan yang lembut, menciptakan bayangan panjang di tanah. Nashita tersenyum lebar dalam foto itu, mengingat momen-momen yang telah dia lewati hari itu. Foto bersama teman-teman dan guru menjadi kenangan yang akan selalu dia ingat.
Selesai berfoto, Nashita bersiap untuk kegiatan terakhir hari itu---latihan Taekwondo di aula sekolah. Aula besar itu bergema dengan suara langkah kaki dan instruksi dari pelatih. Lantai kayu yang licin memberikan sensasi berbeda saat Nashita melakukan gerakan demi gerakan. Setiap tendangan dan pukulan yang dia lakukan mengeluarkan keringat, tetapi juga memberikan perasaan puas. Suara kiai dari teman-teman seiring dengan gerakan membuat suasana latihan semakin semangat. Meskipun lelah, Nashita merasa sangat senang dan puas dengan pencapaiannya hari itu.
Ketika latihan selesai, matahari sudah mulai tenggelam di ufuk barat, mewarnai langit dengan nuansa oranye dan merah. Nashita pulang dengan rasa lega dan kebanggaan dalam hati, tiba di rumah sekitar pukul 18.00. Tubuhnya mungkin lelah, tetapi hatinya penuh dengan kebahagiaan dan kepuasan. Hari itu, seperti hari Jumat lainnya, adalah hari yang penuh dengan aktivitas, belajar, dan tawa---hari yang membuatnya merasa hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H