Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Computer Based Test Calon Instruktur Visitasi AKMI 2024

25 Juli 2024   07:10 Diperbarui: 25 Juli 2024   07:12 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pagi kemarin 24 Juli 2024, berlangsung seleksi calon instruktur AKMI, mereka yang telah lolos seleksi administrasi mengikuti test berbasis komputer. Pada dashboard akun masing-masing terdapat pengumuman yang berisi informasi apakah calon peserta lulus atau tidak, bagi yang lulus dapat mengklik link download kartu tanda peserta, bagi yang tidak, mendapatkan ucapan terima kasih. 

Kartu peserta yang sudah didownload print out, nomor peserta dan password yang tertera digunakan untuk mengikuti simulasi CBT dan CBT. Pada saat pelaksanaan CBT peserta diminta on cam, memegang kartu peserta dan melakukan swafoto, dengan mengklik icon ambil gambar, setelah itu peserta dapat melanjutkan mengerjakan soal. 

Soal sebanyak 30 butir, peserta diberi waktu dua jam untuk menyelesaikannya. Selama mengerjakan soal peserta tidak boleh meninggalkan tempat duduk. Peserta diberikan rentang waktu mengerjakan dari pukul 8:00-17:00 Wib. 

Pagi kemarin, mentari baru saja menyinari langit yang cerah, memberikan semangat baru untuk memulai hari. Di grup WhatsApp AKMI yang penuh aktivitas, para peserta CBT (Computer-Based Test) seleksi peserta Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia  (AKMI) sedang sibuk bertukar pesan, berbagi informasi, dan mencari solusi atas masalah teknis yang mereka hadapi. Suasana terasa hangat dengan kehadiran banyak orang yang saling membantu dan memberikan dukungan.

Seorang peserta, dengan nomor tak dikenal, mengirimkan pesan, meminta link untuk masuk ke CBT. Tidak lama kemudian, pertanyaan lain muncul dari peserta yang berbeda, bertanya tentang cara mengaktifkan kamera laptopnya. Dengan cepat, tanggapan datang, menyarankan untuk mengklik "ambil gambar". Namun, meski sudah mencoba, kamera tetap berwarna oranye, menandakan bahwa ada masalah.

Pesan demi pesan terus berdatangan. Seorang peserta lain bertanya tentang perintah mana yang harus diikuti untuk memulai ujian. Tanggapan datang dengan cepat, menyarankan untuk mengklik "Mulai uji coba" atau "mulai mengerjakan". Namun, masalah kamera tetap menjadi kendala utama bagi beberapa peserta. Ada yang menyarankan untuk mengganti laptop, namun belum semua orang memiliki kemewahan itu.

Salah satu peserta akhirnya berhasil mengatasi masalah kameranya dan mengucapkan syukur. Namun, kesulitan lain segera muncul. Seorang peserta lain mengalami masalah dengan username yang dianggap salah, sementara yang lain tidak bisa masuk karena nomor peserta yang keliru. Diskusi berlanjut dengan saran-saran untuk memeriksa kartu peserta dan mengikuti petunjuk yang ada.

Di tengah-tengah kebingungan itu, sebuah pesan dari Fawaidas Syarif mengingatkan semua orang untuk menggunakan browser yang dianjurkan, Firefox, meski beberapa peserta mengklaim bahwa mereka bisa menggunakan Chrome tanpa masalah. Perdebatan tentang browser terbaik pun terjadi, namun akhirnya mereka setuju untuk mengikuti rekomendasi yang ada demi kelancaran ujian.

Suasana kembali tegang ketika seorang peserta melaporkan bahwa saat sedang mengerjakan soal, tiba-tiba mati lampu dan koneksi internet terputus. Kepanikan terasa dalam pesan-pesan yang dikirim, namun dukungan dan saran dari rekan-rekan peserta kembali menghadirkan harapan. Mereka menyarankan untuk menggunakan hotspot dari ponsel atau mencoba mengerjakan ujian melalui ponsel langsung.

Ketika akhirnya masalah teratasi dan peserta tersebut bisa menyelesaikan ujian, suasana kembali ceria. Pesan-pesan syukur dan ucapan terima kasih memenuhi grup. Namun, tidak semua selesai dengan lancar. Beberapa peserta melaporkan bahwa nilai ujian tidak muncul dan diminta untuk menunggu pengumuman resmi. Ada juga yang mengingatkan untuk tidak membuka tab atau browser lain selama ujian karena akan terdeteksi sebagai kecurangan.

Pesan-pesan terus mengalir hingga sore hari, dengan tawa dan canda sesekali menyelingi diskusi yang serius. Meskipun ada yang mengalami kesulitan dan kegagalan teknis, semangat kebersamaan dan saling membantu membuat pengalaman ini terasa lebih ringan. Akhirnya, malam tiba, mengakhiri hari yang penuh tantangan namun juga penuh pelajaran berharga tentang kerja sama dan ketangguhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun