Minggu sore pukul 16:00, langit Bandar Lampung mulai berubah warna menjadi jingga keemasan. Zul baru saja selesai menghadiri acara Gema Pramuka di RRI Bandar Lampung dan memutuskan untuk mengunjungi Embung A ITERA, tempat favoritnya untuk jogging dan menikmati senja.
Embung A ITERA, sebuah kolam resapan air yang luas dengan trek jogging yang mengelilinginya, menawarkan pemandangan yang menyejukkan. Zul memarkir motornya di pinggir jalan dan memastikan mengunci dengan tambahan kunci. Meskipun tempat parkir tidak ada yang bertanggung jawab, so far masih aman.
Setelah beberapa kali mengelilingi embung, Zul merasakan kesejukan udara sore yang dihembuskan angin semilir. Pohon-pohon yang rindang memberikan keteduhan di sepanjang trek. Banyak pengunjung, baik mahasiswa maupun warga sekitar, datang untuk berolahraga atau sekadar menikmati pemandangan. Trek jogging yang sempit namun panjang memberikan sensasi tersendiri bagi para pelari.
"Tempat ini memang cocok buat jogging sore hari," pikir Zul sambil menatap matahari yang mulai terbenam. "Pemandangan senja yang indah, udaranya sejuk, dan banyak pepohonan."
Namun, Zul juga menyadari beberapa kekurangan. Fasilitas olahraga yang dulunya bagus sekarang banyak yang rusak dan perlu perawatan. Alat-alat gym yang ada mulai berkarat dan paving track yang tidak rata bisa membahayakan jika tidak hati-hati. "Mereka perlu memperbaiki ini, biar pengunjung tetap nyaman dan aman," gumam Zul.
Di pinggir embung, beberapa orang duduk di rumput, menikmati sore dengan tikar, makanan kecil, dan minuman. Zul melihat ada yang membawa buku bacaan, menikmati waktu santai mereka. Di area terbuka yang luas ini, angin sepoi-sepoi membuat suasana semakin nyaman.Â
Embung A ITERA juga sering digunakan sebagai tempat transit sebelum melanjutkan perjalanan melalui gerbang tol Kota Baru. "Letaknya yang strategis dekat dengan Jalan Toll Trans Sumatera (JTTS) pintu tol Kota Baru, membuat tempat ini mudah diakses," pikir Zul.
Saat hari mulai gelap, Zul duduk di bawah pohon ceri yang eksotik, memandangi langit yang berubah warna. "Bulan-bulan ini memang agak tandus, tapi kebun raya ITERA tetap keren," batinnya. Ia berharap ke depan, lokasi ini semakin asri, bagus, dan keren.
Zul menatap sekeliling, melihat banyak pengunjung yang menikmati tempat ini. "Semoga orang-orang lebih bertanggung jawab, jangan buang sampah sembarangan, dan hati-hati dengan barang bawaannya," harap Zul. Keamanan memang perlu ditingkatkan untuk mencegah kejadian yang tidak inginkan di area ini.
"Embung ini memang multifungsi," pikir Zul. "Selain sebagai kolam resapan air, juga menjadi tempat olahraga yang nyaman. Angin yang sepoi-sepoi, tempat yang bersih, dan pemandangan yang indah membuat tempat ini jadi favorit banyak orang."
Saat matahari benar-benar tenggelam, Zul merasa puas dan segar kembali. "Puas banget dah, bisa jogging dan menikmati senja di Embung A ITERA," pikirnya sambil tersenyum. "Embung ini memang layak jadi tempat favorit buat bersantai dan berolahraga."
Zul mengakhiri sore itu dengan perasaan bahagia dan segar. Embung A ITERA benar-benar menjadi oase di tengah kesibukan kota, memberikan tempat bagi masyarakat untuk berolahraga, bersantai, dan menikmati keindahan alam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H