Usai mengunjungi SMP Taruna Bakti, peserta temu penulis KBMN PGRI III berlanjut ke Museum Geologi Bandung. Mas Brian dan Mr. Bam mengambil alih urusan tiket masuk, sementara kami dibariskan dua banjar untuk menghitung jumlah kami. Suasana ceria menyelimuti kelompok kami, antusias untuk mengeksplorasi museum yang terkenal itu.
Setelah Mas Brian dan Mr. Bam menyelesaikan pembayaran, kami bergerak menuju pintu masuk, berpose di depan gedung Museum Geologi yang megah. Tak lama kemudian, mereka berdua bergabung, masing-masing membawa tiket masuk berupa kertas yang memiliki segel di kedua ujungnya. Tiket tersebut kami lingkarkan di lengan, layaknya sebuah pita.
Kawasan museum sangat luas dan terawat, terdiri dari dua lantai yang penuh dengan informasi menarik tentang geologi Indonesia. Tiket masuknya sangat terjangkau, hanya sekitar 2000 rupiah untuk pelajar dan 3000 rupiah untuk dewasa. Kami melangkah masuk, mengingat kembali saat terakhir kami berkunjung di masa pandemi COVID-19, ketika pengunjung sangat terbatas.
Di dalam museum, kami menemukan berbagai macam batuan dengan penjelasan yang rinci. Terdapat juga simulator gempa yang antriannya cukup panjang, namun sayangnya beberapa dari kami tidak sempat mencobanya. Guide di dalam museum cukup banyak, mereka siaga di setiap sudut ruangan, terkadang malah mereka menghampiri, dan menanyakan jika butuh bantuan. Suami salah satu peserta yang seorang geologist juga membantu menjelaskan kepada kami.
Bagian depan museum juga dilengkapi dengan toko souvenir, menjual oleh-oleh khas Museum Geologi seperti baju, batuan, dan tempelan kulkas dengan harga yang terjangkau. Kami membeli beberapa kenang-kenangan sebelum melanjutkan eksplorasi.
Para pengunjung lainnya, termasuk beberapa turis asing, menambah keramaian museum. Banyak anak-anak yang sedang melakukan study tour, menjadikan suasana semakin hidup. Waktu yang kami miliki terasa sangat singkat, hanya sekitar 30 menit, yang jelas tidak cukup bagi pecinta museum seperti kami. Kami datang saat museum hampir tutup, sekitar jam setengah tiga, sehingga harus bergerak cepat untuk menikmati semua yang ditawarkan.
Walaupun beberapa fasilitas seperti alat dengan layar sentuh tidak bisa digunakan, keseluruhan pengalaman kami di Museum Geologi Bandung sangat memuaskan. Tiket yang murah, fasilitas yang terawat, dan informasi yang menarik membuat kunjungan ini berkesan. Bagi yang ingin berkunjung, sangat direkomendasikan untuk membawa keluarga, terutama anak-anak, karena museum ini menawarkan edukasi yang menarik dan bermanfaat.
Setelah selesai, kami kembali berkumpul di depan museum. Dengan penuh antusias, kami saling berbagi pengalaman dan pengetahuan yang didapat. Petualangan di Museum Geologi ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga mempererat kebersamaan kami sebagai peserta temu penulis KBMN PGRI III. Kami keluar museum, menyeberang jalan dan menunggu bus jemputan. Suasana liburan membuat jalan padat merayap, sambil menunggu beberapa peserta membeli jajan.Â
Dengan hati yang puas dan pikiran yang penuh pengetahuan baru, kami meninggalkan museum, siap melanjutkan perjalanan dan petualangan kami berikutnya di kota Bandung yang penuh pesona ini. Hatur nuhun, Museum Geologi, untuk pengalaman yang luar biasa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H