Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis Puisi

17 Juli 2024   21:24 Diperbarui: 17 Juli 2024   21:35 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flyer KBMN (dokumen pribadi)

Suasana malam itu penuh semangat, dengan langit yang mulai gelap dan angin malam yang sejuk menyelinap melalui jendela. Di ruang virtual, Astuti menyampaikan pesan yang memancarkan semangat untuk kolaborasi menulis yang luar biasa. Seruan ini menggugah jiwa setiap anggota grup, seakan mengguncang raga mereka untuk terus bersemangat dalam menulis.
Di ujung lain layar, seseorang merespons dengan kata-kata puitis, membiarkan pena menari dan menciptakan guratan makna yang mendalam. Widya merespons dengan antusiasme, mengisi ruangan virtual dengan kehangatan semangat. Kata-kata Widya mengalir seperti air, penuh dengan rasa cinta yang terengah-engah dan rindu yang mendalam.


Widya memulai malam itu dengan salam yang penuh kehangatan dan keberagaman. Ia mengajak semua untuk melepaskan penat dan galau, menyerahkan diri dalam rasa syukur. Suasana berubah hening sejenak, saat doa dipanjatkan, membawa kedamaian yang meresap ke dalam hati setiap peserta.

Kelas tanpa sekat dan batas malam itu dibagi menjadi tiga sesi: paparan makna dari narasumber, selayang surat cinta, dan tantangan. Widya dengan penuh kebanggaan memperkenalkan Bunda E. Hasanah, seorang narasumber yang dikenal karena kepiawaiannya dalam meniti kata dan mengaduk rasa. Bunda E. Hasanah, dengan tutur kata yang lembut dan bermakna, mengajak semua untuk berdansa dalam melodi cinta, mengukir rasa dalam irama salsa.

Bunda E. Hasanah menyapa dengan penuh kerendahan hati, mengucapkan salam dan terima kasih kepada tim KBMN. Suara lembutnya mengalir seperti melodi, mengajak semua untuk berdiskusi tentang menulis puisi. Widya, sebagai moderator, menambahkan sentuhan keakraban dengan berbincang tentang kopi dan menikmati secangkir tuang nikmat.

Malam itu, di ruang virtual, setiap kata yang diucapkan membawa semangat dan inspirasi. Mereka saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, menciptakan harmoni yang indah dalam komunitas menulis. Dalam canda dan tawa, dalam puisi dan kata, mereka menemukan kebersamaan yang menghangatkan hati, menggugah jiwa, dan terus memotivasi mereka untuk menulis dengan sepenuh hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun