"Sure, I will read this sentence. How about this one?" jawab Husen dengan percaya diri.
"Bagus, Husen! Kita semakin lancar berbicara bahasa Inggris. Aku bangga sama kamu," kata Yani dengan senyum lebar.
Sebulan berlalu, Husen dan Yani mulai merasakan manfaat dari kursus yang mereka ikuti. Husen, yang bekerja sebagai petani sekaligus pengusaha kecil, bisa berkomunikasi lebih baik dengan pembeli dari luar negeri. Yani, yang membuka warung makan, merasa lebih percaya diri melayani wisatawan asing yang sering mampir.
"Yani, hari ini aku berhasil menjual beras ke pembeli dari Australia. Mereka terkesan dengan kemampuan bahasa Inggrisku," cerita Husen dengan bangga.
"Wah, hebat! Aku juga tadi bisa ngobrol dengan turis dari Kanada di warung. Mereka suka masakan kita dan berjanji akan kembali lagi," balas Yani dengan antusias.
Berkat ketekunan dan semangat belajar di LBPP LIA, Husen dan Yani berhasil meningkatkan kualitas hidup mereka. Pendidikan nonformal yang mereka ikuti tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membuka peluang dan harapan baru di kehidupan mereka.
Di sebuah sore yang cerah, mereka duduk di teras rumah, menikmati teh dan memandang indahnya sawah hijau di Cianjur.
"Kita telah melalui perjalanan panjang, Yani. Terima kasih telah selalu mendukungku," kata Husen sambil menggenggam tangan istrinya.
"Terima kasih juga, Husen. Bersamamu, aku selalu yakin kita bisa mencapai apa saja," jawab Yani dengan senyum tulus.
Dan begitu lah, di Cianjur yang tenang, Husen dan Yani terus melangkah maju, dengan semangat dan harapan yang tak pernah padam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H