Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Stasiun Kereta Padalarang

16 Juli 2024   06:24 Diperbarui: 16 Juli 2024   06:39 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah mengikuti kegiatan Temu Penulis KBMN PGRI ke-3 di Kota Bandung, Manda dan Lika memutuskan untuk tinggal satu hari lebih lama menikmati keindahan kota. Mereka menghabiskan hari itu dengan menjelajahi berbagai tempat wisata di Bandung, mulai dari kebun bunga hingga kafe-kafe kecil yang unik. Namun, malam itu, mereka harus melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan menggunakan kereta api.

Di Stasiun Padalarang, langit sudah mulai gelap. Lampu-lampu stasiun yang temaram menambah kesan magis suasana malam. Jam menunjukkan hampir pukul sembilan malam. Manda dan Lika duduk di bangku peron, mengobrol ringan sambil menunggu kereta mereka tiba.

"Seru banget ya, Li, kegiatan temu penulis tadi. Banyak banget ilmu dan pengalaman baru," kata Manda sambil tersenyum.

"Iya, aku juga nggak nyangka bisa ketemu banyak penulis hebat. Ini benar-benar pengalaman berharga," jawab Lika, matanya berbinar penuh semangat.

Angin malam yang dingin berhembus pelan, membawa kesejukan yang menyusup ke dalam jaket mereka. Suara peluit kereta terdengar sayup-sayup dari kejauhan, membuat keduanya semakin antusias. Di tengah percakapan mereka, suara roda besi yang berderak di atas rel mulai terdengar, pertanda bahwa kereta sudah semakin dekat.

"Lihat, Mand, itu keretanya sudah kelihatan," seru Lika sambil menunjuk ke arah bayangan kereta yang masih samar.

Manda mengangguk, "Iya, sebentar lagi kita akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Semoga perjalanan kita lancar."

Lampu-lampu kota berkelip di kejauhan, menemani malam yang semakin larut. Aroma besi dan rem kereta tercium kuat, membawa nostalgia perjalanan-perjalanan sebelumnya. Waktu seakan melambat saat mereka menunggu, setiap detik terasa penuh dengan antisipasi dan harapan.

Akhirnya, kereta datang, membelah kesunyian malam dengan suara nyaringnya. Manda dan Lika berdiri, bersiap memasuki gerbong kereta yang akan membawa mereka ke Jakarta. Dengan langkah mantap, mereka melanjutkan perjalanan, membawa serta kenangan indah dari Bandung dan harapan untuk petualangan berikutnya.

Malam itu, di Stasiun Padalarang, Manda dan Lika merasakan perpaduan antara nostalgia dan harapan, dalam kesunyian yang penuh dengan suara-suara malam dan bayangan perjalanan yang akan datang. Perjalanan mereka masih panjang, namun semangat dan kebersamaan membuat setiap langkah terasa lebih ringan. #301

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun