Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ektrakurikuler Tae Kwon Do

13 Juli 2024   14:40 Diperbarui: 13 Juli 2024   14:41 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di MTsN 1 Bandar Lampung, sore itu udara terasa sejuk dan segar setelah hujan ringan yang baru saja reda. Matahari mulai terbenam di ufuk barat, mewarnai langit dengan gradasi warna oranye dan merah yang indah. Di aula sekolah yang luas, anggota ekstrakurikuler Taekwondo sudah berkumpul, siap untuk latihan sore mereka.

Asep, seorang siswa kelas 8 yang baru bergabung dengan klub Taekwondo, berdiri di barisan depan. Dia merasa sedikit gugup tapi juga bersemangat. Hari ini adalah hari pertamanya mengikuti latihan bersama teman-teman baru dan pelatih mereka, Kak Sabam, seorang pelatih yang terkenal tegas namun penuh perhatian.

Semua siswa mulai melakukan gerakan pemanasan, mengikuti arahan Kak Sabam. Suara langkah kaki dan napas mereka yang berirama menciptakan suasana disiplin yang khas di aula. Aroma keringat mulai menguar, bercampur dengan udara segar sisa hujan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Setelah pemanasan, Kak Sabam mengajak mereka berlatih jurus dasar Taekwondo. Asep berusaha mengikuti dengan sungguh-sungguh, merasakan setiap gerakan otot-otot kakinya yang masih kaku namun mulai terbiasa. "Ap chagi!" seru Kak Sabam, dan semua siswa serentak melompat dengan tendangan depan.

Di sebelah Asep, Cahaya, seorang siswi kelas 9 yang sudah lebih dulu bergabung, menunjukkan gerakan dengan luwes. Asep tersenyum dan mencoba lagi, merasa lebih percaya diri dengan bantuan Cahaya.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Latihan berlanjut dengan kombinasi gerakan dan sparring ringan. Suara bantingan kaki di atas matras, teriakan semangat, dan pujian dari Kak Sabam membangkitkan semangat para anggota. "Dolyo chagi!" teriak Kak Sabam lagi, mengarahkan mereka untuk melakukan tendangan samping berputar.

Setelah latihan selesai, mereka duduk melingkar untuk berbagi cerita dan pengalaman. Cahaya bercerita tentang pengalamannya pertama kali ikut latihan dan bagaimana dia juga merasa gugup. Mendengar cerita itu, Asep merasa didukung oleh teman-temannya dan berjanji akan terus berusaha.

Hari-hari berlalu, Asep semakin mahir dalam Taekwondo. Setiap sore, dia datang lebih awal untuk berlatih tambahan. Suara sapaan hangat teman-temannya, udara sore yang segar, dan semangat yang membara membuat setiap latihan terasa menyenangkan. Kak Sabam selalu memberikan bimbingan yang penuh perhatian, memastikan setiap siswa mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan untuk berkembang.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Selama dua pekan terakhir, MTsN 1 Bandar Lampung mengadakan persiapan untuk demo di hadapan peserta didik baru. Seluruh anggota klub bersiap-siap untuk menunjukkan kemampuan mereka. Asep merasa gugup, tapi juga bersemangat. Dia ingat semua latihan keras dan dukungan dari teman-temannya. Mereka berlatih speed target, tendangan dolio kanan dan kiri, latihan drama untuk demo dengan tema cewek yang digodain, latihan kyupa nendang papan, dan latihan bertarung untuk demo.

Demo dimulai, dan giliran Asep tiba. Dengan semangat membara, dia memasuki arena. Setiap gerakan yang dia lakukan terasa mengalir dengan lancar, hasil dari latihan kerasnya selama ini. Sorakan dari teman-temannya, termasuk Cahaya, Aidil, dan Sona, serta arahan dari Kak Sabam memberikan semangat tambahan.

Akhirnya, Asep berhasil menyelesaikan demo dengan baik. Dia berdiri di hadapan peserta didik baru dengan perasaan bangga. Dia berterima kasih kepada teman-teman dan Kak Sabam dengan mata yang berbinar. Hari itu, Asep belajar bahwa dengan semangat, kerja keras, dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, dia bisa mencapai hal-hal luar biasa. Taekwondo di MTsN 1 Bandar Lampung bukan hanya tentang bela diri, tetapi juga tentang persahabatan, disiplin, dan tekad yang kuat.

Di malam hari, di rumah, Naya mengirim pesan melalui WhatsApp kepada salah satu pembina di MTsN 1 Bandar Lampung. Naya meminta foto selfie mereka saat latihan Taekwondo. Pembina tersebut setuju, tetapi meminta Naya untuk menceritakan kegiatan latihan mereka dalam sepuluh kalimat terlebih dahulu.

Naya bercerita tentang latihan speed target, tendangan dolio kanan dan kiri, latihan drama untuk demo dengan tema cewek yang digodain, latihan kyupa nendang papan, latihan bertarung untuk demo, latihan poomsae yang di-mix dengan dance, merancang tim, berdiskusi tentang peran drama, mencari referensi dance agar nyambung dengan poomsae, pembagian tim drama, dan gladi untuk demo.

Setelah membaca pesan dari Naya, pembina tersebut tersenyum dan langsung mencari foto yang diminta. Dia mengirimkan foto tersebut kepada Naya, yang langsung membalas dengan ucapan terima kasih yang hangat.

Malam itu, Naya memandangi foto-foto latihan mereka. Dia merasa bangga dengan tim Taekwondo MTsN 1 Bandar Lampung. Latihan keras, kerja sama tim, dan dukungan dari para pembina membuat setiap momen berharga. Kenangan indah ini akan selalu menjadi bagian dari perjalanan mereka, membangun karakter dan persahabatan yang kuat.

Latihan berikutnya, Asep, Cahaya, Aidil, dan Sona berlatih dengan semangat baru. Mereka tahu bahwa setiap usaha yang mereka lakukan membawa mereka lebih dekat ke tujuan mereka. Kak Sabam terus memberikan bimbingan dengan penuh perhatian, memastikan setiap siswa berkembang dengan baik. Kegiatan Taekwondo ini tidak hanya membentuk fisik yang kuat, tetapi juga mental yang tangguh, siap menghadapi tantangan apa pun di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun