Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kamu Hebat

5 Juli 2024   01:21 Diperbarui: 5 Juli 2024   01:25 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rahayu tersenyum. "Tidak ada yang salah, Mydearly. Setiap perjalanan memiliki cerita tersendiri. Kita hanya perlu mendengarkan dan saling menguatkan."

Dari malam itu, Rahayu dan Mydearly menjadi teman baik. Mereka saling berbagi puisi, musik, dan cerita kehidupan. Setiap kali salah satu dari mereka merasa terjatuh, yang lainnya selalu ada untuk menolong mengangkat.

Dan dari situlah, perjalanan mereka dalam menemukan cahaya di tengah kegelapan menjadi lebih indah, bersama-sama melangkah dalam kehidupan yang tak selalu mulus, tetapi selalu berharga.

Malam itu, setelah pulang dari pertemuan dengan Mydearly, Rahayu sedianya akan tidur. Namun, kucing kesayangan budenya belum pulang. Si kucing, yang dikenal sangat aktif dan penuh rasa ingin tahu, sering kali melompat keluar melalui jendela yang sedikit terbuka untuk mendapatkan udara segar di luar.

"Kucing yang baik, dia selalu pulang," pikir Rahayu sambil melihat ke arah jendela. Meskipun sedikit cemas, Rahayu tahu bahwa si kucing hanya butuh sedikit waktu di luar. Dia sering kali kembali dengan cepat, membawa kesegaran dari luar ke dalam rumah.

Rahayu mengingat bagaimana dia selalu memberi makan si kucing sesuai dengan amanah budenya. Setiap kali makanan tinggal sedikit, dia akan memotret wadah-wadah makanan si kucing dengan kamera ponselnya dan mengirimkannya kepada budenya sebagai laporan.

"Semoga dia segera pulang," gumam Rahayu, memandangi jalan yang sunyi di luar jendela. Sambil menunggu, Rahayu memutuskan untuk menulis puisi lain, berharap bahwa kata-katanya bisa mengalihkan perhatiannya dari kecemasan yang sejenak menyelimuti.

Namun, sebelum dia menyelesaikan bait pertama, terdengar suara langkah kecil di dekat jendela. Rahayu tersenyum lega ketika melihat si kucing kembali, melompat masuk dengan lincah dan langsung menuju ke tempat tidurnya. 

"Kamu memang kucing yang hebat," bisik Rahayu, mengusap lembut bulu si kucing sebelum akhirnya mereka berdua tertidur dengan tenang, siap untuk menyambut hari esok yang penuh harapan dan cerita baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun