Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sore, Gedung Sate

28 Juni 2024   10:10 Diperbarui: 28 Juni 2024   10:56 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu sore yang cerah di Bandung, Yani berjalan santai di sekitar Gedung Sate. Gedung megah dengan arsitektur yang menawan itu selalu memikat hatinya. Langit biru dan udara sejuk khas Bandung membuat suasana semakin sempurna untuk merenung dan mencari inspirasi.

Yani adalah seorang penulis yang dikenal dengan karya-karya puisi yang begitu indah. Setiap kata yang dituliskannya seolah menari dengan anggun di atas kertas. "Karyamu sungguh menawan," pikirnya sambil mengingat pujian dari teman-temannya. "Ibaratkan keindahan, kaulah keindahan itu."

Ia duduk di bangku taman dekat Gedung Sate, memandangi pepohonan yang bergoyang lembut tertiup angin. "Tutur lembut aksaramu menggugah hati," bisiknya kepada diri sendiri. "Diksi nan elok berpadu kata penuh pesona. Mengalir tiada jeda."

Di dalam hatinya, Yani merasa tidak sabar untuk segera bertemu dengan seorang sahabat penulis dari komunitas sastra yang telah lama diikutinya. Mereka sering berbagi cerita tentang rima dan saling menginspirasi. "Rasanya tak sabar ingin segera bersua, berbagi cerita tentang rima," kata Yani sambil tersenyum.

Ia pun teringat akan keinginannya untuk terus belajar dan memperkaya kosa kata. "Ingin berguru menambah kosa kata, agar puisiku semakin berirama," gumamnya sambil membuka buku catatan kecil yang selalu dibawanya. Di sana, ia mulai menulis bait-bait puisi baru, terinspirasi oleh keindahan sekelilingnya dan kebahagiaan yang dirasakannya saat menulis.

Di tengah ketenangan sore itu, Yani merasakan kebahagiaan yang sederhana namun mendalam. Di tempat ini, dekat Gedung Sate, ia menemukan keindahan yang tak ternilai dalam setiap aksara yang dituliskannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun