Di salah satu sudut ruang perpustakaan MTsN 1 Bandar Lampung, Lubna terlihat sibuk dengan buku-buku dan laptopnya. Ia sedang menyiapkan proposal penelitian tentang "Tradisi Ngebuyu dalam Perspektif Hukum Islam," sebuah topik yang menurutnya sangat menarik dan sarat dengan nilai-nilai budaya Lampung Pesisir.
"Tidak mudah mencari referensi yang tepat," gumamnya sambil membolak-balik halaman sebuah buku tebal. Di meja sebelahnya, Putri dan Allisya juga tampak serius berdiskusi mengenai penelitian mereka tentang dampak webtoon romance pada perilaku relationship generasi Z. Sinta Septiana, guru pembimbing mereka, sesekali memberikan masukan dan arahan.
Yasyfa Maulida, yang sedang melakukan penelitian tentang pergeseran norma berbusana siswi madrasah akibat dampak media sosial, sesekali melirik jam dinding. "Waktu rasanya berjalan begitu cepat," pikirnya sambil mengetik beberapa poin penting di laptopnya.
Di pojok lain, Shadewa dan Hafiz berdiskusi dengan Abu Abdullah M, pembimbing mereka, tentang literasi keuangan. Mereka berharap penelitian mereka bisa memberikan pandangan baru tentang pentingnya pengelolaan uang pribadi sejak dini.
Tidak jauh dari mereka, Maisya dan Raisya membicarakan fenomena FoMO (Fear of Missing Out) terkait budaya K-Pop. Yunia Mertisanfara, pembimbing mereka, memberi dorongan semangat dan mengingatkan agar mereka tetap fokus pada tujuan penelitian.
Sementara itu, Febiola dan Lubna Rayya tengah mendalami penelitian mereka tentang kecenderungan self harm pada siswa. Dengan pembimbing mereka, Deta Dwi Puspiza, mereka berusaha menggali lebih dalam mengenai aspek emotional quotient dalam masalah tersebut.
Adis Syarefa Fahriah, yang meneliti tentang pengaruh binge watching terhadap sosial emosional siswa, terlihat sibuk berdiskusi dengan Siti Zahra Bulantika. Mereka berdua berusaha merumuskan hipotesis yang tepat untuk penelitian mereka.
Suasana perpustakaan hari itu sangat hidup, penuh dengan semangat dan dedikasi para siswa yang berjuang menyiapkan proposal penelitian mereka. Kepala Madrasah, Hartawan, S.Pd.I, MM, sesekali mampir untuk memberikan dukungan moral. "Saya bangga dengan kalian semua. Tetap semangat dan jangan menyerah," ucapnya sambil tersenyum.
Hari itu, perpustakaan MTsN 1 Bandar Lampung bukan hanya sekedar tempat untuk belajar. Ia telah menjadi saksi bisu dari semangat muda yang berkobar, penuh harapan untuk masa depan yang lebih baik melalui penelitian ilmiah yang mereka lakukan. Supercamp yang akan datang bukan hanya sekedar kompetisi, melainkan langkah awal menuju perjalanan panjang dalam dunia ilmu pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H