Sore itu, aula MTsN 1 Bandar Lampung dipenuhi dengan semangat dan keriuhan siswa-siswi yang bersiap untuk latihan taekwondo. Suara gesekan sepatu dengan lantai dan canda tawa mereka menggema di seluruh ruangan.
Jinan dari kelas 7M tampak sibuk mengikat sabuk putihnya. Di sebelahnya, Selfira dari kelas 7G berdiri sambil melakukan pemanasan, mencoba meniru gerakan pelatih. "Ayo Jinan, cepat sedikit! Latihannya mau mulai nih," panggil Selfira dengan semangat.
Tidak jauh dari mereka, Kananya dari kelas 7J dan Naura dari kelas 7E sedang berdiskusi tentang gerakan yang mereka pelajari minggu lalu. "Aku masih kesulitan dengan gerakan tendangan berputar itu, Naura. Kamu sudah bisa belum?" tanya Kananya. Naura tersenyum dan mencoba mengingat-ingat, "Sedikit lagi, tapi aku masih perlu banyak latihan."
Fitri dari kelas 7G, yang juga kawan sekelas Selfira, sedang membantu Anisa dari kelas 7D memperbaiki posisi tangannya. "Coba begini, Anisa, biar lebih kuat pukulannya," ucap Fitri sambil mempraktikkan gerakannya. Anisa mengangguk dan mengikuti arahan Fitri dengan saksama.
Di sudut aula, Jihan dari kelas 9H, salah satu senior dalam latihan taekwondo, mengamati para juniornya dengan senyum bangga. Dia mendekati Jahara dari kelas 7H yang tampak sedikit gugup. "Tenang saja, Jahara. Nikmati saja latihannya. Semua orang di sini untuk belajar dan menjadi lebih baik," kata Jihan memberi semangat.
Saat waktu menunjukkan pukul empat sore, Pambudi, pelatih taekwondo mereka, masuk ke aula dengan langkah tegas. "Selamat sore semuanya! Siap untuk latihan hari ini?" suaranya menggema di aula. Seluruh siswa serempak menjawab, "Siap!"
Latihan pun dimulai dengan pemanasan yang dipimpin oleh Pambudi. Gerakan demi gerakan, mulai dari peregangan hingga lari di tempat, dilakukan dengan penuh perhatian. Pambudi memastikan setiap siswa melakukan gerakan dengan benar, memberikan arahan dan koreksi saat diperlukan.
Setelah pemanasan, mereka melanjutkan dengan gerakan dasar taekwondo. Pambudi memperagakan setiap gerakan dengan jelas, mulai dari tendangan, pukulan, hingga teknik bertahan. Para siswa mengikuti dengan sungguh-sungguh, mencoba meniru setiap gerakan dengan tepat.
Saat sesi sparring tiba, pasangan demi pasangan maju ke tengah aula untuk mempraktikkan gerakan yang telah mereka pelajari. Jinan dan Selfira berpasangan, saling menyerang dan bertahan dengan cekatan. Kananya dan Naura, meskipun masih belajar, menunjukkan semangat yang luar biasa. Fitri dan Anisa saling memberikan dukungan satu sama lain, memastikan gerakan mereka benar dan kuat.
Di akhir latihan, Pambudi memberikan evaluasi dan kata-kata motivasi. "Kalian semua menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Ingat, taekwondo bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang disiplin, kesabaran, dan saling menghormati. Teruslah berlatih dengan semangat."
Jihan, sebagai senior, juga menambahkan, "Kalian semua hebat. Jangan pernah menyerah, dan teruslah berusaha menjadi lebih baik. Kita adalah keluarga di sini, dan kita akan tumbuh bersama."
Latihan pun berakhir dengan seluruh siswa berkumpul dalam lingkaran besar, saling memberikan semangat dan tepukan tangan. Suasana penuh keakraban dan kebersamaan itu membuat aula MTsN 1 Bandar Lampung terasa hangat meskipun latihan taekwondo yang mereka lakukan sangat menguras tenaga.
Dengan semangat yang terus membara, Jinan, Selfira, Kananya, Naura, Fitri, Anisa, Jihan, dan Jahara meninggalkan aula, siap menghadapi tantangan berikutnya dalam perjalanan mereka menjadi atlet taekwondo yang tangguh dan penuh disiplin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H