Mereka pun berjalan bersama, berbincang-bincang tentang banyak hal. Ternyata, mereka memiliki banyak kesamaan. Endang juga pernah merasakan kehilangan yang mendalam setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun yang lalu. Mereka saling berbagi cerita dan perlahan-lahan merasa nyaman satu sama lain.
****
Setelah pertemuan di Situ Cisanti, Husen dan Endang sering bertemu dan berkomunikasi. Mereka mulai merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang sudah lama hilang. Dukungan dari Marsono, Yanti, dan Yani semakin menguatkan hubungan mereka.
"Apakah menurutmu ini benar?" tanya Husen pada suatu hari. "Apakah aku tidak terlalu tua untuk mencari pasangan hidup baru?"
"Umur bukanlah penghalang untuk menemukan kebahagiaan, Husen. Kita semua berhak untuk bahagia," jawab Endang dengan senyuman.
Akhirnya, Husen dan Endang memutuskan untuk menjalani hidup bersama. Mereka memahami bahwa mencari pasangan hidup baru di usia lanjut bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Dengan sikap positif, keterbukaan, dan dukungan dari orang-orang tercinta, mereka berhasil menemukan cinta sejati dan menjalani hidup yang penuh kasih sayang dan kebahagiaan.
Husen dan Endang adalah bukti nyata bahwa cinta sejati dapat ditemukan kapan saja, tidak peduli berapa usia kita. Mereka menikmati sisa hidup mereka dengan penuh kebahagiaan, saling mendukung, dan mencintai satu sama lain. Perjalanan mereka mengajarkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk menemukan cinta sejati dan hidup bahagia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI