Cianjur, sebuah kota yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia, dikenal dengan keindahan alamnya yang mempesona dan keramahan penduduknya. Dikelilingi oleh pegunungan dan hamparan sawah yang hijau, Cianjur menawarkan pemandangan yang menenangkan dan udara yang segar.
Salah satu daya tarik utama Cianjur adalah kebun teh yang luas dan terhampar di kaki Gunung Gede. Di sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan hijau yang menyegarkan mata, serta belajar tentang proses pembuatan teh dari daun hingga menjadi minuman yang siap dinikmati.
Selain itu, Cianjur juga dikenal dengan keberagaman budaya dan kulinernya. Makanan khas seperti tauco, bubur ayam Cianjur, dan manisan buah menjadi favorit bagi wisatawan. Tidak hanya itu, Cianjur juga memiliki banyak tempat wisata sejarah seperti Istana Cipanas dan berbagai situs peninggalan masa kolonial.
Masyarakat Cianjur yang ramah dan bersahaja membuat setiap kunjungan ke kota ini terasa seperti pulang ke rumah sendiri. Mereka terkenal dengan keramahan dan kearifan lokal yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan tradisi.
Dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan penduduknya, Cianjur menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan bagi siapa saja yang ingin merasakan keindahan dan kedamaian di tanah Sunda.
Pada tanggal 28 Mei 2024, tepat pukul 13.38, Yani G, seorang fasilitator program di Cianjur, mengirim pesan kepada Husen. Percakapan mereka dimulai dengan Yani yang mengagumi sesuatu, namun dengan cepat berlanjut ke topik lain. Husen segera menyarankan agar Yani memeriksa mulai dari halaman 26 sebuah dokumen. Tidak lama kemudian, Husen mengajak Yani untuk ikut serta dalam sebuah acara yang menarik perhatiannya.
"Ikutan ini yuk," tulis Husen. Yani, yang masih belum memutuskan, bertanya mengenai biaya dan detail acara tersebut. Husen dengan cepat merespons, menjelaskan bahwa acara tersebut menawarkan berbagai pilihan paket, mulai dari 100 ribu untuk workshop offline hingga 550 ribu untuk paket lengkap yang mencakup city tour dan akomodasi di BPMP Bandung dari tanggal 29 Juni hingga 1 Juli 2024.
Setelah beberapa pertimbangan, Yani masih ragu karena adanya kemungkinan bentrok dengan jadwal KSM (Kompetisi Sains Madrasah) yang mungkin akan diadakan pada tanggal 1-3 Juli. "Kan KSM, kl ga salah tgl 1-3 Juli," kata Yani. Husen mencoba meyakinkan Yani dengan menjelaskan bahwa acara mereka selesai pada tanggal 1 Juli, namun Yani tetap merasa perlu memeriksa jadwalnya lebih lanjut.
Seiring berjalannya waktu, percakapan mereka bergeser dari topik acara ke hal-hal yang lebih personal. Mereka berbicara tentang rencana masa depan, pensiun, dan bahkan tentang menulis buku. Husen mendorong Yani untuk mengubah curhatannya menjadi sebuah buku, menawarkan untuk berkolaborasi. Namun, Yani merasa ragu, khawatir tentang membuka aib pribadi dalam tulisannya.
"Ayo curhatnya dibukukan," ajak Husen, berusaha memotivasi Yani untuk menulis. Yani mengaku merasa bangga dengan pencapaiannya sejauh ini meskipun masih merasa belum cukup serius dalam memperbaiki hidup dan menulis buku.
Pada malam hari, percakapan mereka berlanjut tentang belajar desain gambar. Yani sedang belajar menggunakan Bing Image Creator, dan Husen memberikan beberapa instruksi dasar. Mereka saling berbagi pengetahuan dan candaan ringan, membuat malam itu terasa lebih akrab dan hangat.