Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Diary

Memetik Manfaat Bercocok Tanam

16 Juni 2024   15:11 Diperbarui: 16 Juni 2024   15:20 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu, 16 Juni 2024

Hari ini aku pergi ke  Dusun Umbul Kalangan, Desa Rejo Agung, Tegineneng, Pesawaran, suasananya begitu tenang dan nyaman. Dari arah Bandar Lampung, sebelum SPBU Trimurjo, aku belok kiri dan sampai di rumah Paiman. Paiman adalah warga dusun umbul Kalangan sekaligus teman baik kami yang bertanggung jawab mengelola tanah pekarangan kami di dekat rumahnya.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Pekarangan tersebut ditanami berbagai tanaman ada pohon kelapa, pohon pisang, pohon rambutan, pohon alpukat, dan pohon jeruk, di sela-sela tanaman tersebut juga ditanami, ubi jalar, singkong dan terong. 

Pagi ini, Paiman baru saja selesai memetik jeruk dari kebun, sebelumnya dia juga panen mantang (ubi jalar). Dia pulang dengan keranjang penuh jeruk yang tampak segar dan menggoda. Di depan rumahnya, ada sebuah pohon jambu air yang sedang berbuah lebat. Jambu-jambunya merah merona, tampak begitu manis. Istri Pak Paiman mengambil bilah bambu yang sudah disiapkan untuk menjolok buah jambu tersebut. Dalam waktu singkat, kantong plastik yang ia bawa sudah terisi penuh dengan jambu-jambu segar.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Di sebelah kanan rumah Paiman, masih ada tanah kosong yang ditanami pohon singkong. Hari ini, Paiman memutuskan untuk mencabut dua batang singkong. Cucunya yang kecil-kecil ikut membantu, mencabut dan mengumpulkan singkong-singkong tersebut dengan penuh semangat. Mereka tertawa riang, membuat suasana pagi ini terasa semakin hangat dan menyenangkan.
Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Setelah selesai di kebun, kami membawa hasil panen kami ke rumah. Dari kebun, kami membawa jeruk yang manis, ubi jalar,  bunga pepaya, pisang, dan kelapa. Sementara itu, dari rumah Pak Paiman, kami juga membawa singkong dan jambu air yang baru dipetik.

Hari ini sungguh luar biasa. Kebahagiaan sederhana dari hasil panen dan kebersamaan dengan keluarga serta tetangga membuat hati ini merasa damai. Kami duduk bersama di teras rumah, menikmati hasil panen sambil berbincang dan tertawa. Desa Umbul Kalangan memang tempat yang sederhana, namun penuh dengan cinta dan kebersamaan. Di sini, kami menemukan arti sejati dari kehidupan yang damai dan sejahtera.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Aku bersyukur bisa menikmati hari seperti ini. Rasanya, setiap momen yang dihabiskan bersama keluarga dan teman-teman di desa ini selalu menjadi kenangan yang indah dan tak terlupakan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun