Menjelang maghrib, mereka menyiapkan hidangan untuk berbuka puasa. Ihsanuddin memasak hidangan khas Timur Tengah, mengingatkan mereka pada suasana di Tanah Suci. Saat adzan maghrib berkumandang, mereka berbuka dengan penuh rasa syukur, merasakan kebersamaan dan kedekatan dengan Allah SWT.
Setelah shalat maghrib berjamaah, Ihsanuddin mengajak keluarganya untuk berdoa bersama. "Ya Allah, terimalah puasa kami, ampuni dosa-dosa kami, dan berikan kami kesempatan untuk bisa menunaikan haji di masa depan," doanya penuh harap.
Malam itu, Ihsanuddin dan Lukman tidur dengan hati yang tenang dan bahagia. Meski tidak berada di Arafah, mereka merasakan keberkahan dan keindahan ibadah haji di rumah. Ihsanuddin yakin, pengalaman ini akan menjadi kenangan berharga bagi Lukman, mengajarkannya nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan yang akan ia bawa sepanjang hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H