Yani:  "Pertama, makanan tidak disajikan di meja prasmanan. Ini akan memerlukan peralatan yang cukup banyak dan membutuhkan waktu lama untuk antrian. Selain itu, ada kemungkinan siswa yang mengambil jatah lebih dan berpotensi terjadi kekurangan makanan."
 Pak Husen:  "Ide yang bagus. Lalu, bagaimana alternatifnya?"
 Yani:  "Bila kudapan dalam kotak atau dibungkus, maka pastikan tempat atau loker pengambilannya relatif banyak dan disesuaikan dengan kelas siswa. Ini juga untuk menghindari antrian terlalu lama dan rebutan."
 Pak Husen:  "Tepat sekali. Ada lagi yang perlu dipertimbangkan?"
 Yani:  "Ya, Pak. Kita juga perlu menyediakan air cucian dan tempat sampah. Ketika siswa selesai makan, mereka harus segera diminta untuk mencuci peralatan yang bukan sekali pakai. Sedangkan bekas kotak atau bungkus makanan harus langsung diminta untuk disimpan di tempat sampah agar tidak berserakan dan mudah dalam pengangkutan atau pengolahan."
 Pak Husen:  "Saya setuju dengan semua poinmu, Yani. Ini memang membutuhkan persiapan matang. Kita harus segera merancang teknis pelaksanaannya dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait."
 Yani:  "Terima kasih, Pak. Saya siap membantu dalam perencanaan dan pelaksanaannya."
 Pak Husen:  "Baik, Yani. Kita akan mulai merancang teknis ini secepatnya. Semoga program ini bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi siswa kita."
 Yani:  "Amin. Terima kasih, Pak Husen."
 Pak Husen:  "Sama-sama, Yani. Semangat!"
Dengan persiapan yang matang, Yani dan Pak Husen berharap program makan siang bergizi gratis ini bisa terlaksana dengan baik tanpa mengganggu proses belajar-mengajar di Mtsn 1 Cianjur.