Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Refleksi dan Membaca

4 Juni 2024   06:27 Diperbarui: 4 Juni 2024   06:43 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi semester 2 akan berakhir, dan Yani, seorang guru yang berdedikasi, merasa sedikit khawatir. Beragam asesmen dilakukan untuk menggabungkan seluruh nilai yang diperoleh peserta didik selama proses pembelajaran. Meskipun kurikulum merdeka tidak mengharuskan adanya ujian akhir semester berbasis pilihan ganda dan esai, banyak sekolah masih melakukannya. Mungkin karena kebijakan kepala sekolah atau ketua panitia yang merasa lebih nyaman dengan cara tersebut.

Tidak mudah memang untuk menyamakan persepsi mengenai kurikulum merdeka, terutama karena ini adalah hal yang baru. Sebagai seorang guru, Yani harus mempersiapkan diri dengan matang untuk menyambut peserta didik di tahun ajaran baru. Untuk itu, Yani berusaha mengamalkan lima tips mudah agar bisa selalu memiliki semangat pembelajar sepanjang hayat berbasis kebiasaan.

Suatu hari, di ruang guru, Yani sedang merenung sambil melihat modul refleksi diri di PMM (Platform Merdeka Mengajar). Di sebelahnya, Laksmi, rekan sesama guru, memperhatikannya dengan penuh perhatian.

"Yani, kamu terlihat serius sekali. Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Laksmi dengan senyum hangat.

Yani menghela napas dan berkata, "Laksmi, aku sedang merenungkan tantangan yang akan kita hadapi di semester baru. Kurikulum merdeka ini benar-benar menuntut kita untuk beradaptasi dengan cepat. Aku ingin memastikan kita bisa memberikan yang terbaik untuk peserta didik."

Laksmi mengangguk setuju. "Benar, Yani. Tapi aku yakin dengan refleksi diri dan kebiasaan baik yang kita terapkan, kita bisa melewati ini. Apa tips yang sedang kamu pelajari sekarang?"

Yani menjelaskan, "Salah satu ciri khas dari kurikulum merdeka adalah refleksi diri. Aku selalu menggunakan PMM yang menyediakan tabel refleksi setelah melihat video di modul yang disediakan. Sebagai guru profesional, kita harus selalu berusaha meng-upgrade kompetensi kita, terutama dalam hal keteladanan. Aku tidak setuju jika peserta didik hanya dijadikan objek pembelajaran tanpa merasakan perubahan nyata."

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Yani menyadari bahwa dalam dunia pendidikan, hidden curriculum seringkali lebih ditiru oleh peserta didik daripada kurikulum itu sendiri. Misalnya, jika seorang guru mengajarkan membuang sampah pada tempatnya di kelas, tetapi kemudian membuang sampah sembarangan di luar kelas, maka peserta didik akan cenderung meniru tindakan di luar kelas tersebut. Oleh karena itu, Yani berusaha konsisten dalam perilakunya, baik di dalam maupun di luar kelas.

Laksmi tersenyum dan menambahkan, "Dan tentu saja, mulai rutinkan membaca. Sebagai seorang guru profesional, kita tahu bahwa keterampilan membaca sangat penting. Membaca adalah cara untuk melatih pikiran agar bisa menemukan solusi dengan berbagai wawasan dan opini yang tersedia."

Yani mengangguk setuju. "Walaupun sibuk, aku selalu menyempatkan diri untuk membaca satu sub bab buku terkait pendidikan dan satu bab novel atau buku mengenai pengembangan diri. Dengan banyaknya informasi yang kita miliki, kita bisa memfasilitasi peserta didik dengan lebih baik. Cara memperbanyak informasi dan melatih diri untuk menyaring informasi adalah dengan rutin membaca."

Melalui refleksi diri dan kebiasaan membaca, Yani berharap bisa terus meningkatkan kompetensinya sebagai guru. Ia ingin menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya, menunjukkan bahwa belajar adalah proses sepanjang hayat. Meskipun tantangan kurikulum merdeka tidak mudah, Yani yakin bahwa dengan persiapan yang matang dan dukungan dari Laksmi, ia bisa menyambut tahun ajaran baru dengan semangat yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun