Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sarapan yuk!

30 Mei 2024   06:32 Diperbarui: 30 Mei 2024   06:35 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, Joko merasa tidak seperti biasanya. Ketika ia bangun dari tidur paginya, ia menyadari bahwa tidak ada sarapan dari rumah yang menantinya di meja makan. Meskipun bagi sebagian orang, sarapan mungkin bukan hal yang begitu penting, tapi bagi Joko, itu adalah bagian penting dari rutinitasnya. Ia tahu betul bahwa jika ia melewatkan sarapan, tubuhnya akan terasa lemas dan kaku.

Maka, tanpa ragu, Joko memutuskan untuk mencari sarapan di luar rumah. Dia tidak punya waktu untuk merasa kecewa atau putus asa, karena hari itu adalah hari sekolah yang harus ia jalani dengan semangat. Dengan langkah yang mantap, ia bergegas keluar rumah menuju ke arah pertigaan dekat kantor dinas kesehatan, di Pahoman, Bandar Lampung.

Saat tiba di pertigaan itu, Joko memperhatikan dengan seksama. Dia tahu bahwa di sana seringkali ada tukang jajanan yang mangkal dengan mobilnya, atau terkadang ada warung nasi uduk dan gorengan yang buka di pagi hari. Namun, nasib berkata lain, warung uduk langganannya tutup hari itu.

Tidak mau menyerah begitu saja, Joko melihat sebuah warung lontong sayur yang mangkal di tepi jalan. Tanpa pikir panjang, ia langsung memesan satu porsi lontong sayur. Meskipun tanpa telur, rasanya cukup memuaskan dengan harga yang terjangkau, hanya delapan ribu rupiah. Isinya ketupat dengan kuah santan yang kaya rasa, ditemani sayur gambas dan tahu.

Untuk menghangatkan tubuhnya, Joko juga memesan segelas teh manis. Rasanya yang manis dan hangat sungguh menyegarkan di pagi yang sedikit dingin itu. Setelah menikmati sarapannya, Joko merasa energi dalam tubuhnya kembali pulih. Perutnya sudah kenyang, dan ia siap melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan semangat yang baru.

Bagi Joko, sarapan pagi bukan hanya sekadar makan nasi. Ia menyadari bahwa sarapan bisa beragam, tergantung pada selera dan isi kantong seseorang. Yang penting, sarapan pagi membuat tubuhnya menjadi kuat dan siap menghadapi segala tantangan yang akan datang, baik di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun