Saya, Winarno, memiliki impian untuk mengunjungi Sumenep. Meski kesempatan sudah ada, nasib belum berpihak. Pada tahun 2022, ketika saya berkesempatan menjadi instruktur visitasi Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), saya memiliki hak untuk memilih kabupaten atau kota yang akan saya kunjungi. Tentu saja, pilihan pertama saya jatuh pada Sumenep. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan panitia AKMI, dan saya ditugaskan di kabupaten sebelah, yaitu Pamekasan.
Meski sedikit kecewa karena tidak bisa mengunjungi Sumenep, saya tetap menjalankan tugas dengan penuh semangat. Selama kunjungan kerja di Kabupaten Pamekasan, saya melaksanakan tugas pokok mengunjungi beberapa madrasah ibtidaiyah swasta (MIS) yang ada di daerah tersebut.
Selama di Pamekasan, saya tinggal di Azana Hotel, sebuah penginapan nyaman yang terletak di pusat kota. Azana Hotel memberikan saya kenyamanan dan fasilitas yang memadai setelah seharian berkeliling madrasah. Setiap pagi, saya memulai hari dengan sarapan di restoran hotel yang menyajikan berbagai pilihan makanan, mulai dari masakan lokal hingga internasional.
Untuk perjalanan ke madrasah-madrasah yang tersebar di berbagai dusun di Pamekasan, saya menggunakan jasa seorang penduduk lokal bernama Pak Ahmad. Beliau sangat ramah dan mengenal setiap jalan kecil di daerah tersebut. Catatan Google Maps menunjukkan total jarak yang kami tempuh selama satu hari penuh adalah 77,8 km, dimulai dari pukul 6:41 pagi hingga 19:39 malam. Perjalanan panjang ini memberikan saya kesempatan untuk menikmati pemandangan alam dan kehidupan sehari-hari masyarakat Pamekasan.
MIS Nurul Iman; Madrasah pertama yang saya kunjungi adalah MIS Nurul Iman yang terletak di Dusun Nempan, Tagangser Daya, Pasean, Pamekasan, Jawa Timur. Madrasah ini terletak di daerah pedesaan yang asri dan penuh kehangatan dari para guru dan siswa. Saat tiba di sana, saya disambut dengan senyum ramah dari para siswa yang tampak antusias. Saya memberikan pelatihan dan bimbingan kepada para guru tentang metode pengajaran yang inovatif dan efektif. Kami juga berdiskusi tentang tantangan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar dan mencari solusi bersama.
MIS Mambaul Ulum II; Kunjungan berikutnya adalah ke MIS Mambaul Ulum II yang berada di Jalan Raya Powak, Dusun Ahatan, Tlontoraja, Pasean, Pamekasan, Jawa Timur. Di sini, saya terkesan dengan semangat belajar siswa-siswinya yang tinggi. Mereka sangat antusias mengikuti setiap kegiatan yang saya fasilitasi. Para guru di madrasah ini menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam mendidik siswa-siswi mereka. Kami membahas berbagai strategi pengajaran yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
MIS Mambaul Ulum; Setelah itu, saya mengunjungi MIS Mambaul Ulum yang berlokasi di Jalan Dusun Tobunbun, Ponjanan Barat, Pasean, Pamekasan, Jawa Timur. Di madrasah ini, saya disambut dengan sangat hangat oleh para guru dan siswa. Kami berdiskusi tentang berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar dan mencari solusi bersama. Saya juga mengadakan sesi pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mengajar para guru, terutama dalam penggunaan teknologi pendidikan.
MIS Fathul Ulum; Kunjungan terakhir saya adalah ke MIS Fathul Ulum di Dusun Duko Timur, Tlontoraja, Pasean, Pamekasan, Jawa Timur. Suasana di madrasah ini sangat menyenangkan. Para siswa terlihat bersemangat dan antusias dalam belajar. Saya mengadakan beberapa sesi pelatihan untuk para guru agar mereka dapat meningkatkan keterampilan mengajar mereka. Para guru tampak sangat bersemangat dan termotivasi untuk menerapkan ilmu yang saya bagikan.
Selama berada di Pamekasan, saya juga berkesempatan mengunjungi Masjid Agung Asy Syuhada. Masjid yang megah dan indah ini menjadi tempat saya merenung dan bersyukur atas segala pengalaman yang saya dapatkan. Mengunjungi masjid ini memberikan saya ketenangan dan semangat baru untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan. Saya merasa damai saat beribadah di masjid ini, dan keindahan arsitekturnya meninggalkan kesan mendalam di hati saya.
Meskipun impian saya untuk mengunjungi Sumenep belum terwujud, pengalaman di Pamekasan memberikan banyak pelajaran berharga. Saya bertemu dengan orang-orang hebat, melihat semangat belajar yang luar biasa, dan berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di madrasah-madrasah yang saya kunjungi. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya dedikasi dan semangat dalam menjalankan tugas, meskipun tantangan dan kekecewaan terkadang menghadang.
Saya percaya, suatu hari nanti, kesempatan untuk mengunjungi Sumenep akan datang. Hingga saat itu, saya akan terus menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, di manapun saya ditempatkan. Saya yakin bahwa setiap langkah yang saya ambil dalam meningkatkan kualitas pendidikan akan membawa manfaat besar bagi generasi masa depan.
Melalui perjalanan ini, saya juga belajar untuk lebih menghargai dan memahami budaya serta kehidupan masyarakat lokal. Semangat yang saya lihat di Pamekasan menginspirasi saya untuk terus berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang saya emban. Saya berharap, dengan upaya dan kontribusi saya, pendidikan di Indonesia akan semakin maju dan berkualitas.
Dengan hati yang penuh syukur dan semangat yang tak pernah padam, saya siap untuk menghadapi tantangan-tantangan berikutnya. Semoga suatu hari nanti, saya bisa mewujudkan impian untuk mengunjungi Sumenep dan melanjutkan kontribusi saya dalam dunia pendidikan di sana. Hingga saat itu tiba, saya akan terus berusaha memberikan yang terbaik di setiap kesempatan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H