Di kala senja memerah di Pantai Klara, Winarno, seorang guru di MTsN 1 Bandar Lampung, menatap deburan ombak dengan pikiran melayang ke masa lalu. Menjadi tua itu pasti, pikirnya, namun senang sekali bisa berjumpa dengan teman-teman lama. Ia teringat awal-awal menjadi guru, saat bergabung dengan Yayasan Al Kautsar pada tahun 1992. Setelah tiga tahun, ia melanjutkan perjalanan hidupnya ke MTsN 1 Bandar Lampung, hingga sekarang.
Saat sedang mengikuti kegiatan outbond di pantai itu, dia tak disangka bertemu dengan salah seorang alumni guru Al Kautsar, Zainul. Zainul mengajaknya bergabung dengan grup alumni guru Al Kautsar pada bulan Februari 2024. Dan bulan April 2024, salah seorang anggota grup alumni guru Al Kautsar, Wida Nurvaif, mengundangnya untuk menghadiri pertemuan alumni di kediamannya.
Di sela-sela obrolan di grup WhatsApp alumni, nama-nama seperti Zacky AK, Hanifah Mukti, Dra. Supariem, Handayani AK, Septinayati AK, Bertakodri AK, dan Septi Aprili saling bersahutan, membagi cerita, serta bernostalgia.
Tawa dan canda pun tidak terelakkan dalam suasana kebersamaan itu. Amaroh AK mencoba mengingatkan Septi Upi tentang kenangan masa lalu, sementara Zacky AK dan Hanifah Mukti merencanakan pertemuan selanjutnya di Lampung.
Dalam keramaian itu, Winarno merenung. Silaturahim seperti ini, meskipun hanya sekadar pertemuan di grup WhatsApp atau reuni kecil-kecilan, memiliki makna yang dalam baginya. Ia merasa terhubung kembali dengan jejak masa lalunya, dengan perjalanan panjang sebagai seorang pendidik. Dan dari sinilah ia mengerti, bahwa usia mungkin bertambah, namun semangat untuk terus berbagi dan terhubung dengan orang-orang yang pernah bersama-sama di perjalanan hidupnya, tetap akan terus berkobar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI