Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Diary

Selamat Jalan Pak Iqbal

27 Maret 2024   06:18 Diperbarui: 27 Maret 2024   07:46 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 26 Maret 2024. Joko duduk di bangku sekolahnya dengan serius, mata terfokus pada buku-buku teks di depannya. Tiba-tiba, getar di saku celananya memecah keheningan kelas. Pesan dari Tugiyo muncul di layar ponselnya, menyampaikan kabar yang tidak mengenakan. Ia menelan ludah, hatinya berdesir. Pak Iqbal, guru kesayangannya, kondisinya memburuk.

Tanpa ragu, Joko dan Tugiyo berdoa bersama dalam hati mereka, semoga Allah memberikan kesembuhan kepada Pak Iqbal. Namun, takdir berkata lain. Pukul 9.40, kabar menyedihkan datang lagi. Pak Iqbal telah meninggal dunia. Ia meninggalkan seorang Istri, Farida Harun,  4 orang anak; Almira, Ilham, Alda dan Fadila dan seorang cucu. Tiga hari sebelumnya, Sabtu, 23 Maret 2024 mereka berdua menjenguk beliau usai menjalani kemo.

Tugiyo segera mengajak Joko untuk pergi ke rumah duka. Di sana, mereka berdua turun tangan membantu mempersiapkan segala sesuatu untuk kedatangan jenazah. Kursi disusun rapi, karpet dilipat dengan hati-hati, dan suasana haru menyelimuti ruangan.

Saat ambulans tiba, hati Joko terasa berat. Mereka membantu mengangkat jenazah dan membacakan doa serta melantunkan surat Yasin yang dipimpin oleh ust. Ismail Zulkarnain, pimpinan pondok pesantren Riyadhus Solihin, Bandar Lampung, dengan penuh khidmat. Tampak dalam ruangan tersebut keluarga, kerabat dan handai tolan, tampak Pak Makmur, Pak Kasimun, Pak Said Karimin, Pak Aris Rayusman, Pak Agustami,Pak Mujiono dll.

Waktu untuk shalat Dzuhur tiba. Tanpa ragu, Joko dan Tugiyo meninggalkan rumah duka menuju mushola terdekat untuk menunaikan shalat. Shalat Dzuhur usai, imam shalat mengumumkan kepada jamaah bahwa untuk duduk sejenak mengirimkan doa atas wafatnya pak Iqbal. Setelah itu, mereka kembali ke rumah duka, di mana tamu terus berdatangan.

Persiapan untuk memandikan jenazah dilakukan dengan penuh kekhidmatan. Joko merasa haru dan terpukul, tapi ia juga tahu bahwa kematian adalah bagian dari takdir yang tidak bisa dihindari.

Menjelang waktu Ashar, jenazah dibawa menuju pemakaman di Jl. Drs. Warsito, Telukbetung, menggunakan sebuah mobil ambulan, sepanjang jalan banyak dijumpai pelayat, tampak papan bungan terus berdatangan dari berbagai pihak. Joko memutuskan untuk ikut dalam prosesi pemakaman tersebut sebagai bentuk penghormatan terakhirnya kepada Pak Iqbal.

Jenazah turun dari ambulans dengan perlahan, diantar oleh kerabat terdekat. Ilham, putra dari almarhum  dengan ketabahan yang luar biasa memasukkan jenazah ke dalam liang lahat. Ilham mempersembahkan Azan dan Qomat dengan khidmat, mengheningkan suasana dengan kedamaian yang tersirat dalam lantunan suci tersebut.

Petugas makam kemudian menutup liang lahat dengan tanah secara perlahan, membenamkan tubuh yang tercinta ke dalam pangkuan ibu bumi. Doa-doa pun terucap, mengiringi perpisahan yang tak terelakkan. Setelah segala prosesi pemakaman selesai, Pak Rahman Harun, seorang kerabat dekat keluarga, berdiri di depan semua yang hadir. Suaranya terdengar tegas saat mengajak para tamu untuk bersama-sama mendoakan almarhum di rumah duka sore ini.

Joko bersua dengan Pak Sukandi, mereka berjalan keluar area makam seraya bercakap ringan. Pak Sukandi juga pernah menjabat sebagai kepala MTsN 1 Bandar Lampung. Menjelang pukul 4:30 jamaah sudah siap mereka memasuki ruangan untuk mengikuti pembacaan surat yasin, tahlil dan do'a, semua yang hadir, merasa hampa namun juga penuh dengan keteguhan. Mereka diminta hadir kembali di rumah duka selama tiga hari untuk menyampaikan doa-doa terbaik bagi almarhum.  

A. Comprehension Questions MCQs

1. On which day did Pak Iqbal pass away?

A) Sunday

B) Monday

C) Tuesday

D) Wednesday

2. Who delivered the news about Pak Iqbal's condition to Joko?

A) Pak Sukandi

B) Pak Rahman Harun

C) Tugiyo

D) Ilham

2. Who led the recitation of Surah Yasin at the funeral home?

A) Pak Makmur

B) Ust. Ismail Zulkarnain

C) Pak Kasimun

D) Pak Aris Rayusman

3. Where was Pak Iqbal buried?

A) Public Cemetery Park

B) Jl. Drs. Warsito, Telukbetung

C) Jl. Kartini, Bandar Lampung

D) Heroes Cemetery Park

4. Who announced to send prayers for Pak Iqbal's passing during Dhuhr prayer?

A) Imam

B) Tugiyo

C) Joko

D) Pak Rahman Harun

5. Who also assisted in the burial procession?

A) Pak Makmur

B) Pak Sukandi

C) Tugiyo

D) Pak Said Karimin

 

6. How many days were guests asked to return to the funeral home?

A) 1 day

B) 2 days

C) 3 days

D) 4 days

 

7. Who previously served as the head of MTsN 1 Bandar Lampung?

A) Pak Makmur

B) Pak Sukandi

C) Pak Rahman Harun

D) Pak Aris Rayusman

 

8. What did Ilham do after placing the body into the grave?

A) Recited prayers

B) Read Surah Yasin

C) Delivered Azan and Qomat

D) Bid farewell

9. What did the congregation do around 4:30 PM?

A) Dhuhr prayer

B) Dinner

C) Recitation of Surah Yasin, tahlil, and prayers

D) Burial

B. True or False Statements:

1. Joko received news about Pak Iqbal through a message from Pak Sukandi.

2. Pak Iqbal was buried at Heroes Cemetery Park.

3. Tugiyo did not assist in the burial procession.

4. Guests were asked to return to the funeral home for two days.

5. Ust. Ismail Zulkarnain is the leader of Riyadhus Solihin Islamic Boarding School, Bandar Lampung.

6. Ilham is Pak Iqbal's son.

7. The congregation was asked to send prayers for Pak Iqbal's passing during Asr prayer.

8. Pak Sukandi also served as the head of MTsN 1 Bandar Lampung.

9. Recitation of Surah Yasin, tahlil, and prayers were conducted at the funeral home in the morning.

10. Pak Rahman Harun led the recitation of Surah Yasin at the funeral home.

5W1H:

1. Who received a message from Tugiyo?

2. When did Joko and Tugiyo visit Pak Iqbal after his chemotherapy?

3. What did Ilham do after placing the body into the grave?

4. Where was Pak Iqbal buried?

5. Why were guests asked to return to the funeral home?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun