Di pinggir jalan Pangeran Antasari, tepatnya di sisi perumahan Bukit Kencana, terdapat sebuah warung kelapa muda yang menjadi oase bagi penduduk setempat dan pengguna jalan yang melintas, saat teriknya matahari memuncak. Bersebelahan dengan penjual gorengan, warung kecil ini selalu ramai oleh pembeli yang haus akan kesegaran.
minuman mereka dengan nyaman. Ada juga yang memilih untuk take away atau dibungkus untuk dinikmati di rumah.
Tumpukan kelapa muda siap jual menghiasi sudut warung, memancarkan aroma segar yang menggugah selera. Meja dan kursi tersedia bagi para pembeli yang ingin menikmatiPada hari itu, suasana warung kelapa muda sedang ramai. Enam orang duduk santai di meja, menikmati minuman segar mereka sambil berbincang-bincang ringan. Mereka tertawa ceria, seolah lupa dengan panasnya cuaca di luar.
Di sisi lain, dua orang duduk dalam sebuah mobil, memperhatikan dengan penuh minat aktivitas di warung kelapa muda itu. Mereka memberi isyarat kepada penjual bahwa mereka memesan beberapa buah kelapa muda.
"Harganya 8 hingga 10 ribu rupiah," kata abang penjual sambil menyambut pembeli yang baru datang.
"Omset meningkat di saat cuaca panas seperti ini," tambahnya dengan senyum ramah.
Saat pandangan melintas ke arah belakang warung, terlihat tumpukan limbah kelapa muda. Â Aromanya agak asam namun tidak mengurangi kelezatan minuman yang dijual.
Di tengah keramaian itu, ada satu hal yang tetap konsisten: kesegaran dan kenikmatan minuman kelapa muda yang menjadi primadona di warung kecil itu. Setiap tegukan membawa kesegaran dan kebahagiaan, membuang jauh kepenatan akibat teriknya matahari.
Dan di balik itu semua, di antara ramainya aktivitas di sekitar Jalan Pangeran Antasari, warung kelapa muda tetap menjadi tempat yang menyediakan kedamaian dan kenikmatan bagi siapa pun yang singgah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H