Di tengah heningnya ruang kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, suara langkah-langkah terdengar perlahan mendekati. Di antara kehangatan sinar matahari sore yang menyinari, jajaran pengurus HEPI UKD Lampung memasuki ruangan dengan sikap yang penuh kebersamaan dan semangat.
Dipimpin oleh Ketua mereka, Undang Rosidin, rombongan HEPI UKD Lampung bersiap untuk memulai audiensi mereka dengan Kakanwil Kementerian Agama, Puji Raharjo. Dengan langkah mantap, mereka duduk di hadapan Kakanwil, siap menyampaikan rencana besar yang mereka miliki.
"Selamat siang, Pak Puji Raharjo," sapa Undang Rosidin dengan penuh hormat. "Kami dari HEPI UKD Lampung sangat senang bisa berkunjung ke Kantor Wilayah Kementerian Agama untuk berdiskusi mengenai persiapan acara pengukuhan pengurus dan seminar kami yang akan digelar."
Puji Raharjo tersenyum ramah, menyambut kedatangan mereka dengan hangat. "Selamat siang juga, Bapak Undang dan seluruh jajaran pengurus HEPI UKD Lampung. Kami senang bisa menerima kunjungan Anda semua di sini."
Dalam audiensi yang penuh semangat, Undang Rosidin menjelaskan dengan rinci tentang agenda acara pengukuhan pengurus dan seminar yang akan diadakan di Kampus Janatun Naim Lampung. Dia juga menyerahkan undangan resmi acara kepada Puji Raharjo, sambil memohon kesediaannya untuk menjadi penasehat acara.
Puji Raharjo merespons dengan antusias, "Saya sangat berterima kasih atas undangan ini. Tentu saja saya dengan senang hati akan menjadi penasehat acara ini. Saya juga bersedia untuk berkolaborasi dalam menyelenggarakan bimbingan teknis bagi para guru. Terutama dalam hal asesmen dan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran."
Diskusi pun bergulir, membahas detail rencana acara dan harapan untuk partisipasi kepala madrasah sebanyak mungkin dalam seminar. Puji Raharjo menambahkan, "Kami akan berupaya untuk menghadirkan setidaknya 50 kepala madrasah dari wilayah kami. Topik seminar yang Anda angkat sangat relevan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di madrasah."
Pembicaraan pun merambah ke topik yang lebih mendalam mengenai asesmen dan pembelajaran numerasi. Puji Raharjo menyoroti pentingnya asesmen sebagai alat untuk meningkatkan pembelajaran, sambil mengingatkan bahwa penggunaan teknologi harus dilakukan dengan bijak agar tidak mengganggu proses pembelajaran.
"Bagaikan Dua sisi mata pisau, gadget bisa membantu juga mengganggu," kata Puji Raharjo dengan bijak. "Namun, dengan bimbingan yang tepat, kita bisa memanfaatkannya sebaik mungkin untuk meningkatkan mutu pendidikan di madrasah."
Setelah berdiskusi panjang, audiensi pun berakhir dengan kesepakatan yang positif. Puji Raharjo telah setuju untuk menjadi penasehat acara dan berkolaborasi dalam bimbingan teknis untuk para guru. Jajaran pengurus HEPI UKD Lampung pun meninggalkan ruangan itu dengan perasaan puas dan semangat yang membara, siap untuk mewujudkan visi besarÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H