Di tengah gemuruh hujan yang membasahi jalanan kota Kota Bandar Lampung, tepatnya di Jalan Pangeran Antasari, suasana Imlek tahun ini terasa lebih hangat dengan kehadiran kuliner yang disebut Mie Pangsit Ayam Pak Yanto.
Cuaca mendung dan udara yang dingin menyelimuti kawasan tersebut, menciptakan kesempurnaan untuk menikmati hidangan hangat yang baru saja meroket ke popularitasnya.
Nama Mie Pangsit Ayam Pak Yanto mulai menjadi perbincangan hangat di kalangan warga sejak beberapa hari belakangan. Cerita tentang rasa nikmatnya dan sensasi unik setiap gigitannya telah menyebar seperti api di tengah musim hujan.
Konon, Mie Pangsit Ayam Pak Yanto adalah kreasi kuliner dari seorang nenek bijak yang tinggal di Kampung Sawah. Dengan ramuan rahasia turun temurun, ia berhasil menciptakan mie spesial yang memiliki kekuatan untuk menghangatkan tubuh dan menyenangkan lidah siapa pun yang menikmatinya.
Meskipun Mie Pangsit Ayam Pak Yanto baru saja muncul ke permukaan, antrean di warung  tersebut telah memanjang hingga membelok di sudut jalan. Orang-orang rela menunggu berjam-jam hanya untuk merasakan kelezatan misterius yang ditawarkan oleh mi ajaib tersebut.
Hari ini, di tengah suasana Imlek yang meriah, saya pun memutuskan untuk mencoba sendiri keajaiban dari Mie Pangsit Ayam Pak Yanto. Dengan payung sebagai penolong setia, saya melangkah pelan-pelan menembus rintik hujan menuju warung yang terkenal itu.
Sesampainya di sana, saya disambut oleh aroma harum yang menguar dari panci besar berisi mie dan kuah yang sedang dipanaskan di atas tungku kompor gas. Pak Yanto menyambut  dengan senyum ramahnya menyambut kedatangan pembeli.
"Selamat datang, pesan apa hari ini?" tanyanya sambil mengangkat serokan mie dari dalam panci.