Mohon tunggu...
Maria Ulfa
Maria Ulfa Mohon Tunggu... -

Likes reading, listening to music, watching movie and coffee. Hates waiting and waking up early.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tanjung Ann, The Perfect Color of Peace

21 September 2011   15:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:45 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanjung Ann memang bukan objek wisata paling populer di Pulau Lombok. Biasanya kalau mendengar Lombok, orang langsung terbayang Pantai Senggigi. Lokasi Tanjung Ann ini di sebelah selatan Pulau Lombok, sekitar 70 km dari kota Mataram. Saya mengunjungi Tanjung Ann bulan Januari lalu. Ini adalah kali kedua saya berkunjung ke Mataram. Liburan pertama saya 3 tahun yang lalu sudah ‘sah’ dengan kunjungan wajib ke Pantai Senggigi dan Gili Trawangan. Pada kunjungan kedua ini sebenarnya saya ingin melihat Pantai Kuta Lombok yang katanya lebih bagus dan bersih dibanding Kuta Bali, tapi karena keterbatasan waktu, teman kami di Praya menyarankan agar kami ke Tanjung Ann saja. Sebenarnya Tanjung Ann ini juga tidak jauh dari Pantai Kuta Lombok, kurang lebih hanya berjarak 6 km. Sebelum berangkat, kami dipesenin untuk bawa oleh-oleh pasir karena pasir Tanjung Ann beda dengan pasir pantai-pantai lainnya (waktu itu masih belum kebayang pasir yang 'beda' itu kayak gimana). Berangkatlah kami ke sana....

Perjalanan dari Praya ke Tanjung Ann lumayan jauh dan jalannya juga tidak mulus, signal HP juga tak bisa diharapkan. Tapi setelah sampai disana, saya dan teman saya benar-benar surprised. Cantik sekaliiiiiiiii……..Tanjung Ann memang menawan. Pasirnya memang beda, butirannya agak besar-besar seukuran merica dan tidak lengket di kaki. Tanjung Ann ini sepertinya masih jarang dikunjungi orang, masih tergolong sepi jadi serasa pantai punya kita sendiri saja. Tidak seperti Senggigi yang ramai sekali, tidak seperti Gili Trawangan yang sudah penuh dengan restoran dan hotel. Meskipun selama disana, ada saja pedagang yang ‘ngekor’ menawarkan kaos dan pasir yang agak sedikit mengganggu.

Pantainya tidak luas dan di atas ada bukit karang kecil yang hijau yang memungkinkan kita untuk melihat keseluruhan pemandangan di bawah. Paduan warna biru kehijauan laut, warna hijau rumput, warna biru langit dan warna hitam batu-batu karang di pinggir pantainya benar-benar sempurna.

[caption id="attachment_136403" align="aligncenter" width="300" caption="Dari atas bukit"][/caption]

[caption id="attachment_136401" align="aligncenter" width="300" caption="Perfect Color Combination"][/caption]

[caption id="attachment_136410" align="aligncenter" width="300" caption="Peaceful"][/caption]

Satu kata untuk Tanjung Ann: menenangkan.

Kami menghabiskan waktu tidak lama di sana tapi saya berjanji akan kembali lagi ke sana dan kalau bisa menikmati pemandangan matahari terbit atau terbenam yang pastinya sangat memukau di pantai yang mengagumkan ini.

Kami pun kembali dengan membawa oleh-oleh pasir dari Tanjung Ann.

[caption id="attachment_136404" align="aligncenter" width="150" caption="Pasir Tanjung Ann (sampai hari ini masih dalam botol, nggak tau mau diapakan, hehe)"][/caption]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun