Mohon tunggu...
Mr. Pantomath
Mr. Pantomath Mohon Tunggu... -

I, Me and Myself.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Human vs Machine: Adakah Pekerjaan Bagi Manusia di Masa Depan?

9 Agustus 2014   03:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:01 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1407494401800972702

Namun berbeda kondisi dengan masa revolusi Information Technology (IT) yang diawali pada tahun 1980-an. Jenis pekerjaan yang saat itu dirugikan pun menjadi jauh lebih banyak. Adapun jenis pekerjaan yang dirugikan saat itu adalah jenis pekerjaan dengan kemampuan sedang seperti pembukuan, akutansi dasar dan berbagai pekerjaan administrasi di balik meja lainnya serta pekerjaan-pekerjaan dengan sifat fungsi pengulangan seperti yang ada di pabrik-pabrik. Contoh mudah dari hal ini adalah mesin-mesin ATM yang semakin canggih, Automatic Assembling Machines, Self-Service untuk pengisian bahan bakar, belanja di supermarket-supermarket maupun lahan parkir dan ERP (Electronic Road Pricing). Pekerjaan-pekerjaan tersebut mengurangi pengurangan jumlah ketersediaan yang cukup drastis dan stagnansi besaran upah.

Walau demikian kemajuan teknologi dinilai masih belum dapat mengambil alih pekerjaan dari para tenaga-tenaga ahli terutama dalam jenis pekerjaan yang membutuhkan penyelesaian masalah, penilaian dan kemampuan mengkoordinasi. Selain itu komputer juga dinilai belum mampu mengambil alih pekerjaan dengan kemampuan rendah, karena komputer dinilai masih buruk dalam melakukan ketangkasan fisik. Seperti contoh bagaimana Artificial Intelligence Deep Blue mengalahkan Grand Master catur dunia, namun masih buruk dalam mengangkat suatu benda berukuran kecil dari atas meja. Oleh dari karena itu pekerja-pekerja seperti tukang kebun, koki, maupun para asisten dokter dapat bernafas sedikit lebih lega.

Hanya saja, perlu diberikan perhatian khusus untuk apa yang terjadi pada para pengacara dalam kasus yang dijelaskan diatas. Walau dinilai sebagai salah satu pekerjaan dengan tingkat kemampuan yang tinggi, namun komputer memiliki kemampuan yang tinggi jika itu untuk melakukan pekerjaan yang melibatkan unsur analisa, interpretasi serta strategi pencapaian dan kemampuan persuasi. Komputer juga semakin ahli dalam mencari literatur-literatur hukum yang sesuai dengan kasus hukum. Dan dengan kemampuan analisis yang semakin meluas, komputer akan mampu memberikan pertimbangan dan saran yang lebih baik dari pengacara dalam situasi-situasi seperti; pertimbangan melakukan penuntutan atau damai, keputusan untuk membawa sebuah kasus ke pengadilan, maupun kemampuan lain dalam kasus yang berbeda. Perusahaan-perusahaan seperti Lex Machina dan Huron Legal sudah menawarkan jasa analisis komputer dibidang hukum, dan semakin hari kemampuan analisis komputer mereka pun semakin bertambah.

Namun bukan berarti pekerjaan sebagai pengacara akan hilang begitu saja. Hanya saja jenis pekerjaan seperti itu disinyalir akan mengalami penurunan.

Sedikit berbeda dengan komputer, robot justru sejauh ini memiliki kinerja yang bagus dalam melakukan pekerjaan yang bersifat perintah dan pengulangan. Contoh dari hal itu dapat kita lihat pada robot Baxter dari perusahaan Rethink Robotics yang dapat dilatih untuk melakukan pengemasan, pembongkaran, penghitungan barang maupun membawanya dari titik satu ketitik yang lain. Selain itu tangan robotik yang saat ini sedang dikembangkan oleh tim riset gabungan dari Harvard University, Yale University dan iRobot juga memiliki kehebatan nya sendiri. Tangan tersebut dapat mengambil kartu kredit dari atas meja, memasang mata bor dan memutar kunci, sehingga nanti nya seorang yang memiliki cacat dapat menyuruh robot untuk melakukan beberapa tindakan dasar seperti pergi ke dapur dan meletakan makan malam didalam microwave.

Ditengah ragam pendapat mengenai akan menghilangnya pekerjaan manusia maupun bahwa pekerjaan tersebut ternyata tidak menghilang dan hanya tergantikan dengan yang baru, sebagian ahli ekonomi lain justru berpikiran bahwa hingga saat ini manusia masih belum dapat mengatakan apakah memang kemajuan teknologi memberikan dampak secara langsung pada ekonomi karena masih kurang nya data untuk menjawab itu semua. Mereka percaya bahwa selama tingkat produktifitas terus meningkat, maka tidak akan ada masalah serius apapun. Inovasi teknologi dipercaya meningkatkan tingkat produktifitas itu sendiri, yang mana secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada peningkatan upah dan kesejahteraan.

Pesan-pesan yang sedikit berbeda tadi sepertinya sangat menekankan pada 1 hal, yaitu baik dalam jangka waktu cepat atau lambat, tidak ada seorang pun yang bisa merasa aman. Menurut saya pribadi memang rasanya suka atau tidak suka, kemajuan teknologi akan terus menciptakan pengangguran (walau mungkin dengan waktu yang lebih lambat jika kita asumsikan di Indonesia). Hanya saja, didepan kemajuan teknologi itu sendiri tentu akan terjadi seleksi alam seperti yang telah dibahas diatas - nah sekiranya kemampuan dan keahlian seperti apa yang akan keluar menjadi pemenang nya?

Bagaimana menurut anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun