Mohon tunggu...
Mr. Pantomath
Mr. Pantomath Mohon Tunggu... -

I, Me and Myself.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Instant Genius: Berkah, Musibah, atau Sains?

11 Agustus 2014   20:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:49 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_318731" align="aligncenter" width="300" caption="Source: Fast Company"][/caption]

Sewaktu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tepatnya sekitar pertengahan tahun 90-an, saya sering mendengar sebuah pernyataan sains yang menyatakan bahwa manusia selama ini hanya menggunakan sekitar kurang dari 10% kemampuan otak nya. Hal tersebut bahkan tidak jarang terasosiasi dengan beberapa jenius seperti Albert Einstein. Secara langsung maupun tidak langsung pernyataan tersebut mengatakan bahwa manusia memiliki banyak potensi dan bakat terpendam yang dibawa dari lahir.

Pernyataan sains tersebut hingga saat ini masih cukup populer, dan itu terbukti dengan dirilisnya sebuah film layar lebar terbaru berjudul Lucy yang diperankan oleh Scarlett Johansson. Namun demikian, di awal tahun 2000-an, semakin banyak pihak yang menentang pernyataan sains tersebut. Berbagai pihak ini - yang juga didukung oleh banyak ilmuwan dan para dokter - mempercayai bahwa pada dasar nya manusia sudah menggunakan seluruh kemampuan otak mereka semenjak lahir; walau faktor pintar atau tidak nya seseorang dapat meningkat dengan banyak latihan dan melalui pembelajaran.

Para ilmuwan tersebut percaya bahwa otak manusia yang memiliki berat berkisar 3% dari berat total seluruh tubuh manusia, namun mengkonsumsi lebih dari 20% energi yang dimiliki tubuh setiap saat juga merupakan suatu indikasi bahwa otak manusia selalu berada dalam posisi aktif dan menggunakan hampir seluruh kapasitasnya.

[caption id="attachment_318753" align="aligncenter" width="300" caption="Source: Melbourne Museum"]

1407740177998000702
1407740177998000702
[/caption]

Lantas bagaimana mereka dapat menjelaskan beberapa kejadian dibawah ini?

Orlando L. Serrell (born 1968) did not possess any special skills until he was struck by a baseball on the left side of his head on January 15, 1979 when he was ten years old. He fell to the ground, but eventually got up and continued playing baseball. He did not get any medical treatment because he did not tell his parents; for a long while, he suffered from a headache. Eventually, the headache ended, but Orlando soon noticed he had the ability to perform Calendrical Calculations of amazing complexity. He can also recall the weather, as well as (to a varying degree) where he was and what he has done for every day since the accident. (Source)

Ya! Sebagai seorang anak berusia 10 tahun, Serrell senang bermain baseball seperti kebanyakan anak-anak seumuran nya di masa itu. Namun suatu ketika, sebuah bola mengenai bagian kiri kepala nya dengan sangat kencang dan membuatnya terjatuh. Semenjak kejadian tersebut, Serrell memiliki kemampuan untuk menghafal setiap hal yang terjadi di setiap hari yang dilaluinya dengan sangat detil, Serrell bahkan mampu mengingat cuaca di tiap-tiap hari tersebut beserta segala kejadian detil lain yang terjadi. Tidak hanya itu, saat ini di usia nya yang sudah mencapai angka 45 tahun kemampuan mengingat Serrell bukan menurun melainkan meningkat drastis. Saat ini beliau dapat mengingat dengan detil setiap menit aktifitasnya di tiap hari nya.

Kejadian yang dialami Serrell ternyata bukan hanya satu-satu nya. Berikut adalah beberapa contoh fenomena serupa yang terjadi diseluruh dunia:

Instant Art Genius

Derek Amato seorang pelatih renang berusia 40 tahun, merupakan seorang pelatih yang biasa saja tanpa memiliki kemampuan atau ketertarikan apapun pada seni dan musik. Namun pada tahun 2006 yang lalu saat sedang menyelam kedalam sebuah kolam renang yang dangkal, beliau mengalami gegar otak akibat benturan yang tidak diantisipasinya. Hal tersebut juga berakhir dengan dirinya yang kehilangan indra pendengarannya pada salah satu telinga. Namun demikian, sesaat setelah keluar dari rumah sakit, Amato menemukan dirinya menjadi sangat tertarik dengan piano. Ia mengklaim dapat melihat susunan titik-titik berwarna hitam dan putih yang kemudian dapat diubahnya menjadi nada-nada tertentu dan dimainkan oleh nya diatas piano. Saat ini beliau hidup sebagai seorang komposer lagu sekaligus pemain piano handal. (Source)

Hal senada dialami oleh Tony Cicoria yang tersambar oleh petir disaat sedang menelpon di tahun 1994. Beliau merupakan seorang ahli bedah tulang yang sesaat setelah mengalami kejadian tersebut sempat menderita gangguan ingatan yang cukup berat selama beberapa minggu. Tak lama setelah ingatan nya kembali normal, beliau dapat melakukan kegiatannya sebagai ahli bedah tulang tanpa ada gangguan apapun pada kemampuan nya tersebut. Hanya 1 yang berbeda. Ya! Ketertarikan nya pada musik klasik yang sebelum nya tidak pernah ada kini menjadi sangat nyata. Cicoria kerap mendengar lantunan nada-nada klasik dalam kepala nya, bahkan pada saat tertidur. Hingga suatu saat Cicoria memutuskan untuk menuangkan nada-nada yang kerap didengarnya itu kedalam sebuah karya sebanyak 26 halaman berjudul Fantasia: The Lightning Sonata, Op 1. (Source)

Instant Intelligence Genius

Berbeda lagi dengan yang dialami oleh Jason Padgett, seorang pria asal Washington yang mengalami penyerangan oleh pihak lain dan sempat mendekam di rumah sakit. Padgett justru mengatakan bahwa serangan yang dialami nya itu merupakan "pemberian yang langka". Mengapa demikian? Karena sesaat setelah Padgett pulih dari luka-luka yang dialaminya berbagai gambar dan bentuk geometri selalu muncul dalam pikiran nya. Ketertarikan nya terhadap matematika dan fisika pun meningkat drastis, dan ia merasa lebih mudah mempelajari kedua mata pelajaran tersebut jauh dari sebelum ia mengalami serangan itu. Saat ini, mantan dropout D3 itu sedang menjalani kuliah bidang matematika dan telah menerbitkan sebuah buku populer yang menceritakan tentang dirinya. (Source)

Fenomena seperti ini ternyata memang nyata dan ada didekat kita. Dikenal dengan nama Acquired Savant Syndrome, merupakan sebuah fenomena yang terjadi dimana seseorang dapat dengan mendadak menunjukan tingkat kejeniusan dalam bidang tertentu sesaat setelah mengalami dementia (gangguan kejiwaan), benturan yang keras pada bagian kepala atau berbagai bentuk gangguan langsung pada otak mereka. Penemuan fenomena yang sangat tidak biasa ini lantas kembali meningkatkan anggapan bahwa mungkin didalam setiap diri manusia ada potensi-potensi tertentu - baik itu dalam bidang art maupun intelligence - yang belum tergali secara menyeluruh. Jika memang ada, lantas, adakah cara untuk mengaktifkan potensi-potensi tersebut tanpa harus membenturkan kepala kita terlebih dahulu?

The Genius Switch

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Richard Chi dan Allan Snyder, yang keduanya saat itu bekerja di Center of the Mind di University of Sydney, sempat menggunakan sebuah teknologi yang dinilai baru untuk mendapatkan berbagai bukti bahwa perubahan-perubahan tertentu pada otak dapat menyebabkan terjadinya fenomena Acquired Savant Syndrome. Dengan menggunakan transcranial Direct-Current Stimulation (tDCS), para peneliti ini menyebabkan beberapa fenomena yang menyerupai Acquired Savant Syndrome pada beberapa orang sukarelawan.

Tehnik tersebut diatas menghasilkan arus listrik bertentangan untuk mengurangi aktifitas pada bagian kiri otak yang berfungsi untuk mengkontrol sensory input, ingatan, kemampuan berbahasa dan berbagai fungsi lain dan meningkatkan aktifitas pada bagian otak kanan.

Para peneliti kemudian meminta para sukarelawan untuk menyelesaikan sebuah "9-titik" puzzle baik dengan maupun tanpa menggunakan tDCS. Tantangan puzzle tersebut pada dasarnya merupakan suatu pekerjaan yang sangat menuntut kreatifitas untuk mendapatkan solusinya dengan cara yang amat tidak konventional. Para sukarelawan harus dapat menghubungkan ke 9 titik yang tersusun dalam bentuk 3 titik dalam 3 kolom hanya dengan menggunakan 4 garis lurus tanpa harus mengangkat pena dari atas kertas. Tidak ada satupun dari para sukarelawan yang mampu menyelesaikan tantangan tersebut tanpa stimulasi tDCS.

Bahkan saat mereka diperintahkan untuk menyelesaikan tantangan tersebut dengan diberitahukan bahwa mereka telah di stimulasi menggunakan tDCS, padahal tidak. Untuk melakukan cek terhadap efek suggesti. Mereka tetap tidak dapat melakukan nya. Namun pada saat tDCS benar-benar digunakan. Lebih dari 40% atau sekitar 14 dari 33 sukarelawan mampu menyelesaikan nya.

Bagaimana bisa seseorang mampu melakukan performa jauh lebih baik hanya dalam waktu beberapa detik dan dengan menggunakan bantuan stimulasi terhadap otak mereka? Jawaban nya mudah. Yakni karena fenomena Acquired Savant Syndrome ini "mengetahui sesuatu" yang diproduksi secara langsung maupun tidak langsung oleh otak kita. Alonzo Clemons, seorang pakar pahat yang mampu menciptakan pahatan yang sangat mirip dengan gambar apapun yang dilihat nya hanya sekali - yang juga dipercaya sebagai salah seorang pengidap Acquired Savant Syndrome dari saat berusia 3 tahun - tidak pernah mendapatkan pelatihan formal dalam bidang seni, namun mengerti dengan naluri nya bagaimana membuat bentuk-bentuk tertentu dengan pahatan.

Penjelasan paling masuk akal atas munculnya sebuah kemampuan khusus secara tiba-tiba ditingkat jenius dalam fenomena Acquired Savant Syndrome ini adalah bahwa kita, manusia, pada dasarnya memang mewarisi segudang kemampuan dan ilmu pengetahuan. Seorang manusia tidak memulai dan menjalani hidup nya bagai lembaran kosong.

Seluruh manusia mungkin dilahirkan dengan otak yang memiliki berbagai kemampuan yang dibawa dari lahir, kemampuan-kemampuan yang memiliki kecenderungan untuk memproses apa yang dilihat atau yang dimengertinya dari sekumpulan "aturan" musik, seni maupun matematika. Hanya saja, seorang Savant mampu mengakses warisan kemampuan tersebut lebih mudah dari kebanyakan manusia biasa.

So? Bagaimana menurut anda? Apakah manusia memang sudah menggunakan seluruh kemampuan otak nya? Atau Urban Legend mengenai kita hanya menggunakan sebagian kecil dari kemampuan otak kita memang benar? xD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun