Dalam waktu dekat Bandara Dr. FL Tobing Pinangsori di Kabupaten Tapanuli Tengah akan segera didarati pesawat jet CRJ Bombardier milik Garuda Indonesia Airlines, yang berencana membuka rute penerbangan dari dan ke bandara tersebut menyusul tiga maskapai penerbangan yang sudah beroperasi saat ini di Bandara Pinangsori, masing-masing Merpati Airlines, Wings Air, dan NBA Airlines. Hal itu hampir dapat direalisasikan salah satunya karena adanya penjajakan dari pemerintah setempat http://www.metrosiantar.com/2013/bonaran-sukran-temui-dirut-garuda-jajaki-rute-penerbangan-jakarta-pinangsori/.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan juga mendukung rencana ini dan dukungan ini disampaikan beliau pada saat mengunjungi Sibolga pada hari sabtu (31/8)
http://www.jpnn.com/read/2013/09/02/188855/Dahlan-Iskan-Dukung-Garuda-Masuk-Tapteng-
Bandara Silangit Siborongborong di Kabupaten Tapanuli Utara bahkan sudah lebih maju, setelah pengelolaan bandara diserahkan kepada PT. Angkasa Pura II pada Januari 2013 silam yang juga disaksikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, bandara ini bahkan sudah ditargetkan untuk menjadi bandara internasional http://www.jpnn.com/read/2013/01/12/154074/Bandara-Silangit-Ditargetkan-Jadi-Bandara-Internasional-
Berbanding terbalik dengan Bandara Aek Godang di Kabupaten Padang Lawas Utara (Tapanuli Bagian Selatan) terkesan tidak atau belum diperhatikan, pernah didengung-dengungkan akan didarati pesawat Wings Air yang rencananya akan menggunakan pesawat ATR 72-600, berkapasitas 72 penumpang http://www.jpnn.com/read/2011/02/06/83823/index.php?mib=berita.detail&id=111259.
Namun kabar baik itu hilang seiring berjalannya waktu, dari beberapa informasi yang beredar rencana itu batal karena 5 Pemko/Pemkab yang sebelumnya menyanggupi sistem block seat ternyata mengundurkan diri.
Saat ini Bandara Aek Godang hanya didarati oleh pesawat Cessna 208 CaravanSusi Air yang berkapasitas 12Â seat dengan penerbangan rutin 2-3 kali PP per hari , dapat dibayangkan dari 5 kabupaten/kota yang ada di wilayah Tapanuli Bagian Selatan berjumlah penduduk secara total sekitar 1,3 juta (2010)Â hanya dapat diakses lewat udara oleh 24-36 penumpang perharinya (dengan asumsi 2-3 penerbangan per hari), tidak mengherankan kalau penerbangan yang harga tiket dipatok dengan harga yang relatif mahal sekitar 630 ribu- 1 juta per penumpang, tetap penuh disesaki penumpang, bahkan penjualan tiket biasanya sudah sold out 1-2 hari sebelum hari penerbangan.
Harapan Kami, Bandara Aek Godang juga dapat diberi perhatian yang sama seperti di daerah Tapanuli bagian yang lain, diambil alih oleh PT Angkasa Pura II atau paling tidak Bandara ini dapat didarati oleh pesawat berkapasitas lebih besar seperti wings air/lion air ataupun Garuda Airlines. Demi meningkatkan roda perekonomian masyarakat setempat, bukankah suatu daerah akan lebih mudah maju apabila memiliki akses darat,laut dan udara yang lancar?
Semoga saja tulisan singkat saya ini dapat menggugah hati kita bersama untuk terus memperhatikan daerah ini dan ikut memberikan saran kepada pihak yang terkait. kepada Bapak Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN, kami juga mengharapkan dukungan dan bantuan agar harapan kami ini dapat terwujud dalam waktu dekat, dukungan dan bantuan yang sama seperti yang telah anda berikan kepada Bandara Dr FL Tobing di Pinang Sori (Tapanuli Bagian Tengah) dan Bandara Silangit di Siborongborong (Tapanuli Bagian Utara).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H