Mencegah terjadinya reaksi kimiawi yang menghasilkan senyawa penyebab kanker terutama pada bagian tubuh yang rawan terkena kanker (lambung, usus besar, anus, tenggorokan, payudara).
Indole
Memperbaiki metabolisme hormon esterogen, memicu aktivitas pelepasan zat antioksidan dan mekanisme detoksifikasi.
Isothiosianat
Menghambat pertumbuhan tumor dan perkembangan kanker.
Sulphorane
Menigkatkan proses detoksifikasi.
Tabel 2. Senyawa antikanker dalam brokoli
Untuk mendapatkan khasiat antikanker dari brokoli, para periset Univesity of Illinois menganjurkan memakan brokoli 3 – 5 saji brokoli per minggu. Para periset menemukan bahwa senyawa antikanker brokoli, sulforaphane dapat dilepaskan dari senyawa induk glucoraphanin oleh bakteri di usus bagian bawah dan diabsorpsi ke dalam tubuh.
Kurang dari satu saji brokoli per minggu sudah cukup untuk mendapat khasiat antikanker sedangkan makanan bioaktif lainnya membutuhkan jumlah yang sangat besar untuk mendapatkan hasil yang bisa diukur (Pangkalan Ide, 2013:48).
Nilai Gizi yang terkandung dalam 156 gram brokoli
(1 mangkuk brokoli yang dikukus)
Kalori
43.68 kal