Mohon tunggu...
Muhammad Quranul Kariem
Muhammad Quranul Kariem Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Indo Global Mandiri

Dosen | Penulis, Pengamat, dan Analis Politik & Pemerintahan | Koordinator Politics and Public Policy Institute | Alumni Program Magister, Jusuf Kalla School of Government

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

"Intervensi" Pilkada Serentak 2018

26 Juni 2018   10:18 Diperbarui: 26 Juni 2018   10:33 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu intervensi dalam pilkada serentak 2018 seharusnya juga dapat disikapi serius oleh semua pihak terlepas dari kontrovesi pemaknaannya. Pilkada serentak 2018 seharusnya hanya menjadi sebuah kontestasi biasa dalam demokrasi, tidak menjadi kontestasi persiapan pemilu dan pilpres 2019, apalagi menjadi ajang pemanasan atau pertandingan uji coba. 

Para elit politik seharusnya tidak bersikap se-naif itu, rakyatlah yang menjadi penentu, jika rakyat masih berkehendak seorang menjadi pemimpin, maka orang itulah yang akan diamanahi.

Namun jika rakyat sudah tidak berkehendak, rakyat diperkenankan untuk memilih orang lain. Jika konsep yang sederhana ini tidak bisa dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kontestasi demokrasi, maka sesungguhnya demokrasi itu telah rusak, dan bila terdapat kelompok yang tidak bersepakat dengan konsep demokrasi, maka bisa jadi itu menjadi tawaran alternatif. 

Oleh karena itu para pendukung demokrasi seharusnya sadar, mari kita bangun demokrasi yang baik dan bersama sama untuk saling mengingatkan akan demokrasi kita.

Penulis : M. Qur'anul Karim, M.I.P 

(Koordinator Politics and Public Policy Institute)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun